Habib Ja’far Al Jufri Sampaikan Pandangan Pengorbanan Idul Qurban

Takmir Masjid Ulil Albab Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan Grand Opening Adha Fest 1445 H pada Minggu (09/06). Acara bertema “Ikhtibar Keikhlasan dan Kepedulian, Melalui Semangat Idul Qurban” itu dihelat di Masjid Ulil Albab dan disiarkan melalui kanal YouTube resmi Masjid Kampus UII.

Grand Opening Adha Fest 1445 H menghadirkan Habib Ja’far Al Jufri sebagai pembicara. Tidak hanya itu, acara ini juga sebagai puncak pengumuman perlombaan yang sudah dilangsungkan dalam rangkaian Adha Fest 1445 H.

Kepala Divisi Pendidikan & Dakwah Direktorat Pendidikan dan Pengembangan Agama Islam (DPPAI) UII, Ahmad Sadzali, Lc.M.H. memberikan sambutan sekaligus membuka acara. Dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa Grand Opening Adha ini adalah salah satu dari rangkaian peringatan Idul Adha 1445 H,

“Akan banyak rangkaian-rangkaian yang diselenggarakan untuk memeriahkan Idul Adha 1445 Hijriah ini dan Insyaallah Idul Adha tahun ini lebih meriah dibanding tahun sebelumnya.” ucap Ahmad Sadzali dalam sambutannya.

Ia menambahkan bahwa tema acara ini sangat sesuai dengan kondisi krisis kemanusiaan yang dialami saudara-saudara kita di Palestina. Idul Adha mempelajari tentang keikhlasan, pengorbanan, dan kepedulian. Namun, semua hal tersebut harus dilandasi dengan ilmu.

“Segala hal itu harus dilandasi dengan ilmu. Karena bahaya, kalau keikhlasan tanpa ilmu, kalau kepedulian dan pengorbanan tanpa ilmu, itu yang namanya bom bunuh diri juga atas nama keihklasan dan pengorbanan. Makanya, konsep dari Adha Fest ini adalah kajian keilmuan,” tuturnya.

Habib Ja’far Al Jufri menyampaikan pentingnya memaksimalkan ibadah pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dan memperbanyak niat-niat kebaikan. Memasuki bulan haram, pahala dan dosa dilipatgandakan serta ganjarannya dilihat dari niatnya.

“Ketika mulai masuk bulan Zulhijah, Rasul selalu mengingatkan kepada jamaahnya, umatnya untuk memaksimalkan amalan di bulan ini. Ya, memperbanyak puasanya sampai tanggal sembilan, Rasulullah memperbanyak shodaqoh, Rasulullah memperbanyak dzikir, Rasulullah memperbanyak ketaatan secara umum, dan sering mengingatkan untuk jangan sampai di sepuluh hari pertama ini dipakai untuk maksiat. Namun, bukan itu yang ingin saya sampaikan. Tapi kita perbanyak niat baik, sesungguhnya amal itu tergantung niatnya,” jelas Habib Ja’far dalam sesi pemaparan materi.

Kemudian ia menyampaikan bahwa dalam peringatan bulan Dzulhijjah, tidak dapat dilepaskan dari kisah Nabi Ibrahim as dan keluarganya. Salah satu hari raya bagi kaum muslimin yaitu Idul Adha. “Ied” bermakna hari raya dan “Adha” berarti pengorbanan. “Mengapa pengorbanan dirayakan? Karena salah satu puncak prestasi seorang muslim dalam beragama adalah ketika dia mengorbankan sesuatu untuk Allah dan Rasul-Nya,” tambahnya.

Habib Ja’far berpesan untuk mulai lebih sadar dan mau meluangkan waktu beribadah, dengan meneladani kisah Nabi Ibrahim. Ia juga menekankan bahwa Allah tidak meminta kita berkorban nyawa, tapi hanya sekadar waktu, tenaga, pikiran, dan harta dalam ketaatan dan kebaikan. (DA/AHR)