Lembaga Dakwah Mahasiswa UII Serukan Aksi Solidaritas Palestina

Lembaga-Lembaga Dakwah Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) kompak melakukan aksi solidaritas untuk Palestina pada Jum’at (10/5) di Pelataran Auditorium Abdul Kahar Muzakkir. Sesaat sebelum akasi dimulai, pelataran nampak telah dipenuhi perwakilan lembaga-lembaga dan mahasiswa UII. Diantaranya memegang spanduk dan poster bertajuk “Free Palestina” serta bendera-bendera Palestina sebagai bentuk dukungan kemanusiaan kepada Palestina.

Aksi yang digelar selepas sholat Jum’at ini, diawali dengan pembacaan puisi dan orasi yang menekankan kecintaan dan kepedulian kepada Palestina. Lembaga-lembaga dakwah UII seperti Korps Dakwah UII (Kodisia), Hafizh Hafizhah Mahasiswa (HAWASI), UII Ayo Mengajar (UAM), Dakwah Hijrah Mahasiswa (DHM), dan Takmir Masjid Ulil Albab turut serta dalam aksi solidaritas ini.

“Palestina merupakan negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia, maka kita negara Indonesia akan menegaskan kepada dunia atas ketidakadilan yang terjadi pada Palestina,” ucap Yurna, selaku pembawa acara dalam aksi tersebut.

Munawwar, sebagai salah satu perwakilan deklamasi menyampaikan, “Ya Allah bebaskanlah bumi para Nabi itu dari kebrutalan tangan-tangan zionis yang tidak punya hati nurani,” tegasnya. Orasi-orasi dengan kalimat “Free Free Palestina” dilantangkan dengan penuh semangat. Keberadaan negara-negara Islam dan eksistensi PBB pun kerap dipertanyakan dalam orasi tersebut.

Seperti yang disampaikan dalam sebuah orasi oleh Ikma Nur Faizah, isu Palestina merupakan penjajahan yang telah lama adanya, “Pemerintah Indonesia menjadi negara yang memahami bagaimana penjajahan selama beratus tahun lamanya,” ucapnya. Ia juga menyinggung Undang-Undang RI Tahun 1945 yang berbunyi ‘maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan’.

Lebih lanjut, ia mengungkit rumor diplomasi Indonesia dengan Israel di OECD. Ikma pun dengan tegas melantangkan orasinya, “Prestise dan ekonomi dunia tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan darah anak-anak kecil yang di bom, warga-warga yang tertimpa reruntuhan bangunan, dan para syuhada yang tertembak mati,” tegasnya.

Ditebalkan oleh Rival, salah satu orator berikutnya, bahwa pembelaan untuk pembebasan Palestina tidak hanya dilihat dari etis agama saja, tidak pula dalam segi politik, melainkan merupakan bentuk manusia “memanusiakan” manusia.

“Kita bergabung dalam aksi solidaritas untuk mengingatkan kepada dunia bahwa membela Palestina adalah membela kemanusiaan,” ujar Mahasiswa Program Studi Ahwal Syakhshiyah tersebut dengan penuh penekanan.

Di penghujung aksi bela Palestina, Muhammad Rizqy Al Ayyubi selaku perwakilan Mahasiswa UII membacakan 5 Pernyataan Sikap Mahasiswa UII.

Pertama, bertekad untuk terus berdiri bersama rakyat Palestina dan mendukung kemerdekaan Palestina dari segala bentuk penjajajahan.

Kedua, mendesak seluruh warga di dunia, tanpa terkecuali, untuk mengakui kemerdekaan Palestina dan mengakui keanggotaan Negara Palestina di forum-forum perhimpunan internasional.

Ketiga, mendesak dunia internasional agar mengadili Israel sebagai penjahat perang dan penjahat kemanusiaan.
Keempat, mendukung pemerintahan Indonesia untuk tidak menjalin hubungan diplomatic dengan Israel, sampai kapanpun dengan alasan apapun.

Kelima sekaligus sebagai pernyataan terakhir adalah mendukung kebebasan berpendapat internasional, termasuk di dunia kampus untuk membela Palestina.

Kegiatan orasi ini juga mengajak masyarakat Indonesia untuk ikut meramaikan pembelaan Rafah, Palestina di media sosial dan menyatukan hati dalam mendukung upaya kemanusiaan. Aksi ditutup dengan pembacaan doa untuk perlindungan rakyat Palestina. (FAP/AHR/RS)