,

UII Raih Penghargaan Pada PIMNAS ke-35 Tahun 2022

Delegasi Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil menuai hasil positif pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-35 yang digelar di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada 30 November – 4 Desember 2022. UII memperoleh Prestasi Juara 3 atau setara medali perunggu pada Kategori Presentasi di dua ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) berbeda yakni Bidang Kewirausahaan (PKM-K) dan Bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM). 

Direktur Pembinaan Kemahasiswaan Beni Suranto, S.T., M.Soft.Eng. mengatakan, “Tentu sangat bangga dan bersyukur, UII di PIMNAS ke-35 mendapat dua prestasi, penghargaan setara perunggu untuk presentasi skema pengabdian masyarakat dan kewirausahaan”. Menurutnya, ini merupakan perbaikan dari raihan UII di tahun sebelumnya.

Terlebih penghargaan di kategori presentasi mempunyai bobot yang lebih tinggi. Ketika ditanya, manfaat mengikuti PIMNAS bagi mahasiswa, ia menyebut salah satunya adalah mengembangkan inovasi di mana mereka punya potensi. Untuk itu, pihaknya berkomitmen terus mendukung keterlibatan mahasiswa UII dalam ajang PIMNAS di tahun-tahun mendatang.

Tim PKM-K UII yang diketuai Havis Gilang Pratama mengusung karya tas jinjing multifungsi bernama Healbag. Dalam menciptakan produk, ia dibersamai para anggota yakni Muhammad Isnanda Nurman Sanjaya, Adizza Djasmine Setiawan, Dhea Khansa Nabila, dan Siti Ashila Rahma Utama. Mereka dibimbing oleh dosen UII, Arif Fajar Wibisono, S.E., M.Sc.

Healbag bukan sekedar pembawa barang bawaan, namun bisa juga dipakai sebagai alas duduk empuk pencegah nyeri pinggang. Hal ini berkat kantung-kantung mineral turmalin yang diselipkan di dalam tas. Turmalin dipercaya dapat memancarkan radiasi inframerah ke dalam tubuh dan membantu melancarkan peredaran darah.

Menurut Havis, kunci kesuksesan timnya terletak pada keterbaruan ide produk yang belum pernah ada di pasaran. Selain itu, komunikasi dengan anggota tim dan pembimbing yang berjalan dengan baik juga dinilainya turut berkontribusi pada hasil yang diraih. 

Sementara itu, tim PKM-PM UII mengangkat program pemberdayaan masyarakat lewat Pupuk Organik BAYNIC. Tim dipimpin oleh Fayola Akmal dengan anggota Maulana Tri Wijaya, Raihanah Yumna Aulia, dan Siva Nur Salsabila. Mereka dengan baik menangkap peluang melimpahnya limbah pertanian di Desa Beji Gunung Kidul sebagai bahan baku pupuk. BAYNIC tidak hanya ramah lingkungan, namun juga mengangkat perekonomian warga desa.

Disampaikan Fayola Akmal, sejak awal timnya ingin membuat perubahan berupa kemajuan bagi desa lewat PKM-PM. “Kami ingin membangun serta memperbaiki dengan memanfaatkan potensi yang ada di desa tersebut dengan rasa ikhlas. Dari program kami juga tidak hanya mengharapkan kemajuan dari segi teknologi dan pemanfaatan alam melainkan juga kerukunan, toleransi, dan rasa bahagia serta semangat yang menggelora bagi masyarakat,” imbuhnya.

Terakhir ia berpesan agar tim PKM UII memaksimalkan konsultasi dan meminta pendapat dengan dosen pembimbing maupun reviewer agar meraih hasil yang diinginkan. (PN/ESP)