Pesta TRIZ UII Pertemukan Inventor dan Inovator

Universitas Islam Indonesia (UII) mendapat kehormatan menjadi tuan rumah PESTA TRIZ. Acara bertema “Capitalize on Disrupted Recovery with TRIZ” tersebut diadakan secara hybrid di Gedung Prof. dr. Sardjito pada 6-8 Desember 2022. PESTA TRIZ (Theory of Inventive Problem-Solving) adalah acara dua tahunan untuk menyatukan para praktisi TRIZ dan berbagi pembelajaran bersama komunitas. Berbagai kegiatan, seperti workshop, konferensi, dan perlombaan turut memeriahkan acara PESTA TRIZ.

Ini adalah kali perdana UII didaulat sebagai tuan rumah, sekaligus penyelenggaraan pertama di Indonesia sejak 10 tahun terakhir dilaksanakan di Malaysia. TRIZ sendiri merupakan salah satu metodologi inovasi dan pemecahan masalah yang dikenalkan oleh ilmuwan Rusia, E. Genrich Altshuller.

Dr. Eng. Risdiyono, ST., M.Eng selaku pendiri sekaligus Presiden InTRIZ Indonesia menyampaikan bahwa TRIZ ini sangat cocok untuk mengembangkan kemampuan berinovasi. Sejak tahun 2016, UII telah berkembang menjadi pusat pengembangan TRIZ di Indonesia pasca menandatangani nota kesepahaman dengan TRIZ Malaysia (MyTRIZ). Hingga saat ini, pihaknya telah melakukan training kepada 300 dosen dan praktisi yang tersertifikasi dari MyTRIZ Malaysia.

“Peserta akan dilatih tentang cara mendefinisikan masalah inventif, mengidentifikasi kerugian utama, menghasilkan solusi kreatif, memilih ide yang bisa diterapkan, dan mengembangkan rencana implementasi. Peserta akan melalui simulasi kasus berulang untuk memperdalam pemahaman tentang TRIZ,” kata Risdiyono.

Sementara itu, Kepala Divisi Pengembangan Kewirausahaan/Inkubasi Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA), Bagus Panuntun, S.E., M.B.A. menilai metodologi TRIZ sangat membantu para perusahaan rintisan dalam mengembangkan bisnisnya. 

Ia mencontohkan salah satu tenant IBISMA yang telah mendalami TRIZ mampu berinovasi menciptakan media penyimpanan vaksin portabel bernama Portabox. Terobosan produk Portabox bahkan telah diapresiasi oleh Biofarma. “Jika menggunakan metode konvensional membutuhkan waktu empat tahun, tapi jika menggunakan metodologi TRIZ hanya butuh dua tahun,” kata Bagus Panuntun.

PESTA TRIZ memiliki beberapa capaian pembelajaran seperti peningkatkan keterampilan pemecahan masalah melalui penerapan langsung alat TRIZ, menyelesaikan masalah yang kompleks dan menghasilkan solusi inventif, serta meningkatkan kemampuan kepemimpinan, dan koordinasi tim. 

Seiring dengan meningkatnya minat pada TRIZ, acara ini menjadi platform bagi para inovator untuk berbagi dan belajar satu sama lain tentang pengembangan dan pengaplikasian TRIZ. Khususnya yang terkait dengan penelitian dan pengembangan metode TRIZ dalam dunia pendidikan. (MD/ESP)