UII Gelar Final Statistika Ria dan Festival Sains Data 2022
Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Pembukaan Final Statistika Ria dan Festival Sains Data (Satria Data) 2022 dengan tema Genggam Data, Kuasai dunia Menuju Era Otomatisasi. Acara berlangsung di Auditorium Prof. K.H. Abdul Kahar Muzakkir pada Rabu (7/12). Satria Data 2022 merupakan agenda dari Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud Risti) yang berkolaborasi dengan UII.
Ketua Panitia Satria Data 2022, Dr. Edy Widodo, S.Si., M.Si. dalam sambutannya menjelaskan rangkaian acara Satria Data 2022. Acara ini terdiri dari beberapa kegiatan yaitu pengembangan wawasan yang terbagi menjadi Seminar Nasional dan Workshop, lalu kegiatan Kompetisi yang terdiri dari National Statistic Competition (NSC), Statistic Infographic Competition (SIC), Statistic Essay Competition (SEC), dan Big Data Challenge (BDC). Selanjutnya Great Learning yaitu kegiatan perkuliahan interaktif, diskusi serta penugasan dengan pendekatan problem solving.
“Untuk Satria Data ini kegiatannya tidak hanya statistika, tapi dalam rumpun formal baik dari aktuaria kemudian dari beberapa mata kuliah yang ada dalam rumpun formal. Kemudian ada 16 universitas yang terlibat dan ada 321 peserta, dengan submit 270 peserta. Kemudian kita lakukan proses seleksi CBT dan yang lolos ada 66 peserta dari masing-masing perwakilan LLDikti,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan & Alumni, Dr. Drs. Rohidin, S.H., M.Ag. berharap Satria Data dapat mendukung dan mendorong upaya untuk mencetak lebih banyak Data Scientist yang dapat berperan penting dalam memajukan ilmu pengetahuan serta teknologi.
“Kami melihat bahwa event Satri Data bukan semata ajang untuk menjaring minat para talenta muda dalam bidang science data, lebih dari itu penyelenggaraan event ini juga mengandung pesan agar para peserta semakin menyukai untuk bergelut dalam data dan mengembangkan kemampuan menambang makna dari data,” imbuhnya.
Terakhir Kepala Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Asep Sukmayadi, S.IP., M.Si. menekankan pentingnya menguasai bidang data dan mengaktualisasikan data statistik. “Statistik itu sekarang dimana dunia kita sudah semakin visual, angka dan data itu akan sangat menarik kalau ditampilkan dengan provokatif. Oleh karena itu, di Pusat Prestasi Nasional kita juga punya cita-cita dan keinginan untuk membangun Big Data, talenta-talenta hebat Indonesia yang di antaranya di dalamnya ada adek-adek semua,” tuturnya.
Ia juga menambahkan ingin merekam sebanyak-banyaknya talenta yang mungkin bisa diidentifikasi dalam empat cluster kecerdasan dan keunggulan, yaitu Bidang Scientist Riset dan Teknologi, Bidang Seni dan Budaya, Bidang Vokasi dan Kebudayaan serta Bidang Olahraga dan Kesehatan Jasmani. (LY/ESP)