Kaum Muda, Kuasailah Kecakapan Digital Agar Menonjol di Tengah Kerumunan
Kecakapan digital menjadi sangat penting ketika teknologi dan informasi tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Kaum muda dituntut untuk menguasai dan memanfaatkan ruang aktualisasi dalam teknologi informasi berbekal disiplin ilmu masing-masing. Sebab kecakapan digital yang disertai dengan penguasaan disiplin ilmu pengetahuan diyakini dapat meningkatkan posisi kaum muda di tengah kerumunan persaingan.
Seperti disampaikan Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. di hadapan 4.846 peserta Kuliah Perdana Mahasiswa Baru Program Diploma & Sarjana Tahun Akademik 2022/2023 pada Selasa (16/8) di Auditorium K.H. Abdul Kahar Muzakkir. Mahasiswa baru UII tidak hanya berasal dari 34 provinsi di Indonesia. Sebanyak 29 mahasiswa asing juga bergabung sebagai mahasiswa baru. Mereka berasal dari Aljazair, Mesir, Nigeria, Pakistan, Thailand, Uganda, Yaman, Zimbabwe, dan Palestina.
Acara kuliah perdana ini adalah penanda dimulainya perjalanan akademik mahasiswa menempuh studi di UII. Rektor UII secara simbolik menyerahkan jas almamater serta Al-Qur’an UII kepada perwakilan mahasiswa baru.
Rektor menambahkan ruang aktualisasi kaum muda tidak lagi berbatas lokal atau bahkan nasional. Mereka pun diminta harus menyiapkan diri menjadi warga global. “Melengkapi diri dengan kecakapan dan kesadaran mondial, pemahaman multikultural dan penguasaan bahasa internasional. Misalnya menjadi penentu kualitas masa depan. Jangan jebakkan diri saudara di dalam pusaran narasi publik yang suka menebar kebencian dan menyemai permusuhan”, imbuhnya.
Selanjutnya, Prof. Fathul Wahid juga menekankan pentingnya menjalin networking. “Selama menempuh studi di UII jangan lupa menjalin persahabatan yang diurai dengan nilai-nilai mulia, seperti keadilan, kejujuran dan juga kesetaraan. Sadari dari sekarang, kampus selain menjadi ekosistem pembelajaran dan pengembangan diri juga menawarkan peluang untuk menjalin jaringan”, ucapnya.
Tahun 2022 ini, UII memberikan beasiswa pada 275 mahasiswa, antara lain melalui beasiswa Hafiz Al-Qur’an, Duafa, Santri Unggulan, Atlet & Juara Seni, Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Future Global Leaders Scholarships bagi mahasiswa asing.
Sementara itu, di kesempatan yang sama juga dilangsungkan kuliah umum bertemakan “Cakap Digital, Siap Mondial” dengan narasumber Doni Hanafi selaku Vice President Tokopedia. Sebelum bergabung di Tokopedia, ia sempat menyelami berbagai pengalaman di industri startup termasuk bekerja di perusahaan teknologi asal Singapura. Kepada mahasiswa baru, ia mengingatkan pentingnya mengembangkan softskill selama mengenyam bangku kuliah.
“Isilah waktu secara seimbang, tidak hanya mengejar sisi akademis tapi juga lakukan kegiatan yang berhubungan langsung dengan dunia nyata. Yang membuat kita berkembang justru adalah softskill,” pesannya.
Menurutnya, tren digitalisasi perusahaan merupakan sebuah peluang. Di lain sisi, pertumbuhan digital yang pesat tidak diimbangi dengan jumlah talenta yang memadai. Diprediksi tahun 2030 mendatang Indonesia akan kekurangan 9 jutaan talenta cakap digital. “Kita harus mengejar kekurangan itu agar tidak diisi oleh talenta dari luar negeri,” pungkasnya.
Kuliah perdana ditutup dengan sesi tanya jawab dan kuis berhadiah yang disambut antusias oleh mahasiswa baru. Mereka juga dihibur dengan penampilan alunan musik dari seorang YouTuber, Tyok Satrio. (HM/LMF/ESP)