,

UII Kenalkan Warisan Budaya Indonesia ke Mahasiswa Mancanegara

Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar agenda Global Sustainable Program bertajuk Indonesian Heritage Story pada 2-5 Agustus 2022. Program tersebut diawali dengan pembukaan yang berlangsung di Gedung Kuliah Umum Prof. Sardjito UII pada Selasa (2/8). Peserta terdiri dari mahasiswa mancanegara dari berbagai negara Asia Tenggara.

Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. pada pembukaan menyampaikan sejarah dan proses berdirinya UII kepada partisipan yang mengikuti. Ajang ini dinilai menjadi salah satu ikhtiar untuk menginternasionalisasi institusi. Tidak hanya itu, dengan adanya ajang ini antar partisipan dapat saling memahami kultur dan budaya masing-masing. “Memahami perbedaan yang ada sangat penting karena kita hidup di dunia yang seolah-olah tidak ada batasnya,” ungkapnya.

Pemahaman kultur dinilai menjadi penting untuk mengakselerasi hal-hal apapun. Prof. Fathul Wahid lalu mencontohkan kondisi Bill Gates yang ingin membuka laboratorium di China namun mendapat penolakan karena permasalahan tata cara berpakaian. Dari kisah itu Guru Besar Bidang Ilmu Sistem Informasi UII ini menyadari bahwa pemahaman kultur menjadi begitu sarat akan makna. 

Dengan adanya program ini, besar harapan beliau bagi para partisipan untuk dapat menjadi lebih mengerti satu sama lain. “Saya harap program ini dapat menstimulasi pemahaman kebudayaan dan dapat menjadi masyarakat yang membangun tatanan dunia lebih baik,” tandasnya.

Sementara itu ditemui di sela kegiatan, Dr.rer.nat. Dian Sari Utami, S.Psi., M.A selaku Direktur Kemitraan/Kantor Urusan Internasional UII menyatakan program ini diharapkan mampu berlanjut di setiap tahunnya. Menyoal tema yang diusung, menurutnya sebagai satu ikhtiar merespon kondisi pandemi serta kembali mengenalkan Indonesia, Yogyakarta, dan juga UII sendiri. “Pandemi ini kan sudah membuka banyak pembatasan antar negara, sehingga memungkinkan melakukan mobilitas fisik,” jelas Dian.

Disampaikan selanjutnya mengenai urgensi, ia mengaku kegiatan ini merupakan aktivitas untuk membangun relasi baik itu dari mahasiswa maupun institusi. “Sebagai implementasi kerja sama juga, di satu sisi ini juga menjadi internasionalisasi di rumah sendiri,” lanjutnya. Secara agregat, terdapat 20 partisipan yang mengikuti ajang ini tersebar dari beberapa negara mitra.

Ia lalu menaruh harapan besar kegiatan ini dapat memberi dampak secara langsung, baik bagi institusi maupun mahasiswa. Harapannya bagi UII sekiranya dapat menjadi ajang promosi khalayak internasional jauh lebih mengenal kampus tertua di Indonesia ini. “Bahwa UII sebagai institusi tidak hanya fokus di sisi akademik, tapi juga non-akademik. Selain itu, adanya kegiatan ini juga sebagai usaha untuk menguatkan kerja sama internasional yang telah dipupuk sejak lama.

Terakhir, ia menyebut bagi mahasiswa kegiatan ini dapat membuka peluang-peluang besar ke depan sekaligus menjadi cikal bakal kuatnya aktivitas internasional mahasiswa UII. “Harapannya mereka juga bisa membangun jejaring. Selain itu tidak menutup kemungkinan ada program lain, seperti student exchange, double degree, credit transfer. Atau malah mau melanjutkan studi lebih lanjut,” pungkasnya. (KR/ESP)