Magister Ilmu Agama Islam UII Ingin Perbanyak Konten Dakwah
Proses pengembangan media pembelajaran yang kreatif menjadi keniscayaan yang perlu direspon oleh lembaga perguruan tinggi. Hal ini sejalan dengan kemajuan teknologi informasi yang juga menyentuh aspek-aspek di lingkungan pendidikan. Sebagaimana dilakukan Magister Ilmu Agama Islam Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) UII yang menjawab tantangan di era digital secara adaptif itu dengan meluncurkan Studio Laboratorium Studi Islam dan Podcast Perdana pada Selasa (29/3).
Hadir untuk membuka dan meluncurkan fasilitas, Rektor UII Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. menganggap studio yang ada merupakan salah satu nikmat yang harus disyukuri dan dimanfaatkan secara optimal. “Utamanya untuk memproduksi konten digital yang dapat menyampaikan pesan dengan beragam tujuan baik. Perubahan zaman yang masif tentu akan hadir dengan tantangannya,” buka Fathul.
Maka dari itu, menurutnya konten yang dihasilkan sedapat mungkin dikemas dengan baik sehingga banyak menarik perhatian khalayak umum. Kemegahan fasilitas studio yang ada menurut Fathul hanya akan menjadi sia-sia jika tidak dapat digunakan sebaik mungkin.
Lebih jauh, dijelaskan oleh Rektor UII di tengah perkembangan zaman yang masif, mahasiswa dan dosen dituntut dapat berkolaborasi. Hal itu dinilai agar keduanya dapat lebih adaptif terhadap zaman dan mampu menghasilkan output yang sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung. “Bagaimana caranya kita hormat pada masa lampau dan bagaimana kita bisa memanfaatkan pengalaman mereka (dosen) serta disampaikan dalam rasa yang renyah,” jelasnya.
Bagi Fathul sendiri dengan adanya studio podcast FIAI UII ini dapat menjadi ladang kreativitas bagi para rekan mahasiswa. Studio yang diluncurkan juga sebagai wadah untuk mengikat ilmu, memahami fenomena baru, dan mengulasnya secara mendalam dalam bentuk video. “Bagaimana ilmu itu diikat (tulisan atau video), keduanya baik apabila dapat dikuasai,” tutur Fathul.
Terakhir dengan adanya studio ini, besar harapan Fathul dapat memberikan konten yang positif. “Kita tidak bisa mengecam konten-konten negatif secara terus-menerus. Karena mengeluh dan mengecam itu tidak akan menyelesaikan masalah. Salah satu cara yaitu kita dapat mengimbangi dengan konten yang baik,” pesan Fathul.
Secara umum, diekspektasikan juga olehnya agar studio podcast ini nantinya dapat melantangkan nilai Islam “yang ramah bukan marah, teduh bukan gaduh, dan mendidik bukan menghardik,” pungkas Fathul. (KR/ESP)