Dinamika Orang Kulit Hitam di Amerika Serikat
Memperingati Black History Month, Program Studi Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia (HI UII) menyelenggarakan webinar bertajuk “Achievement and Influential Roles of African-American in the United States,” Rabu (2/3). Webinar ini terselenggara berkat kerjasama Program Studi (prodi) HI UII dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta. Lester Asamoah yang merupakan staff Bagian Ekonomi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta hadir sebagai pembicara dalam webinar ini.
Sesuai dengan tema yang diangkat, pada kesempatan ini Lester banyak mempresentasikan tokoh kulit hitam Amerika Serikat yang mampu memiliki peran dan pencapaian yang cukup signifikan di negara tersebut. Dari sektor politik luar negeri, ia mencontohkan Edward R. Dudley yang menjadi Duta Besar Amerika Serikat pertama yang berasal dari golongan Afrika – Amerika. Terence Todman yang pernah menjadi sebagai Duta Besar untuk Kosta Rika menjadi 1 dari hanya 63 Duta Besar dalam sejarah Amerika Serikat yang mendapat peringkat duta karir. Hingga Carl Rowan yang menjadi pria Afrika – Amerika pertama yang bertugas di Dewan Keamanan Nasional sebagai Direktur Bagian Informasi Amerika Serikat.
Selain dalam ranah politik luar negeri, banyak bermunculan tokoh Afrika – Amerika yang berprofesi sebagai seorang penulis seperti Maya Angelou yang menulis I Know Why The Caged Bird Sings, Bell Hooks yang berprofesi sebagai seorang aktivis dan akademisi khususnya terkait isu feminism kulit hitam, hingga Toni Morrison seorang novelis yang menulis The Bluest Eye.
Di luar itu semua, masih banyak tokoh kulit hitam lain yang telah malang melintang di dunia olahraga seperti LeBron James di dunia basket, Serena Williams di dunia tenis hingga pegolf terkenal Tiger Woods. LeBron James menjadi yang paling terkenal berkat aksi penggalangan dana yang dilakukannya melalui program Children’s Defense Fund Leave No Child Behind.
Lester menambahkan bahwa di masa lalu telah ada banyak aktivis kulit hitam seperti Dr. Martin Luther King Jr dan Malcom X yang telah menjadi pemimpin dalam gerakan untuk menegakkan hak dan menentang diskriminasi terhadap orang-orang kulit hitam. “Mereka membuat banyak pidato tentang aktivisme golongan kulit hitam,” ujar Lester.
Lester juga menambahkan bahwa saat ini, kedutaan Amerika Serikat memiliki berbagai program untuk memperingati Black History Month melalui memberikan pembelajaran kepada mahasiswa di negara setempat, menonton dan menceritakan pencapaian orang-orang kulit hitam. Ia menuturkan bahwa hal ini dilakukan untuk mengakui pencapaian dan mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh orang-orang kulit hitam.
Ia menambahkan bahwa saat ini, tantangan yang dihadapi oleh orang-orang kulit hitam adalah diskriminasi hingga pembunuhan yang sering terjadi kepada mereka. Namun, perkembangan teknologi informasi mampu membantu mengangkat isu ini secara nasional dan global. Ia mencontohkan bagaimana sosial media telah menyebarkan momentum pembunuhan George Floyd sehingga isu ini bisa tersebar ke berbagai negara dan orang-orang mulai memiliki perhatian yang lebih terhadap isu ini. (AP/RS)