Tim Mahasiswa FK UII Raih Juara 3 DIMSCO

Melalui Podcast, Aufanida Ingin Mensyiarkan Ramadan

Tim mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) yang terdiri dari Vatia Lucyana Hendyca dan Adi Nugraha berhasil bersaing dalam acara Diponegoro Medical Scientific Competition(DIMSCO) yang berlangsung pada tanggal 30-31 Oktober 2021. Mengangkat topik bahayanya hoax terkait pandemi Covid-19 melalui media sosial tiktok, tim UII berhasil unggul dari tim peserta lainnya yang berasal dari berbagai universitas ternama.

“Hoaks terkait virus Covid-19 bermunculan sejak awal ditemukan di China, bahkan hingga hari ini saat sudah ditemukan vaksinnya,” papar Vatia.

Vatia merasa resah sekaligus prihatin terhadap hoaks yang tumbuh di masyarakat. Sebagai seorang mahasiswa kedokteran, ia merasa memiliki tanggung jawab untuk mengatasi masalah tersebut.

Hoaks atau berita bohong merupakan informasi yang sesungguhnya tidak benar, namun dibuat seolah-olah merupakan fakta. Tujuan dibuat suatu hoaks adalah untuk membuat masyarakat merasa tidak aman, khawatir, dan bingung. “Dalam kebingungan, masyarakat cenderung akan mengambil keputusan yang lemah dan salah,” jelas Vatia.

Saat ditanya terkait hoaks apa saja yang beredar di masyarakat, Vatia mengungkapkan ada banyak sekali yang beredar. Menurutnya, berdasarkan dari KOMINFO ada sekitar 1.733 hoaks terkait Covid-19 dan vaksin. Salah satunya adalah virus tersebar akibat kebocoran laboratorium di Wuhan. Namun, faktanya virus Covid-19 sebetulnya menginfeksi kelelawar. Tapi, karena manusia mengkonsumsi kelelawar yang terinfeksi hingga akhirnya virus bermutasi di tubuh manusia.

Hoaks lain yang beredar menurut Vatia adalah bahwa menyemprotkan alkohol ke seluruh tubuh manusia dapat membunuh virus Covid-10. Faktanya hal tersebut justru akan akan menimbulkan iritasi kulit dan memudahkan bakteri untuk menginfeksi.

Selanjutnya Adi juga menceritakan mengapa ia tertarik menggunakan media sosial tiktok untuk mengedukasi masyarakat. Menurutnya, mulai tahun 2021 penggunaan media sosial yang berasal dari China tersebut naik tajam. Total ada sekitar 92.2 juta pengguna Indonesia, dihitung per Juli 2021. “Video singkat namun berisi padat informasi kini lebih diminati masyarakat,” tutur Adi.

Dalam video singkat berdurasi 60 detik sudah mampu memberikan informasi mengenai apa saja hoaks yang beredar seperti yang disampaikan oleh Vatia. Ia juga memberikan tips kepada masyarakat agar tidak mudah mempercayai semua berita yang beredar utamanya di media online.

“Kini dari portal resmi KOMINFO, terdapat sekitar 43.000 situs di Indonesia yang mengklaim sebagai portal berita, dari jumlah tersebut yang sudah terverifikasi sebagai situs resmi tidak sampai 300,” kata Adi.

Menurut Adi, saat sedang berselancar di internet kita harus memperhatikan URL situs tersebut, biasanya situs yang tidak resmi menggunakan banyak domain blog. Penting juga untuk mencermati judul berita. Berita hoax cenderung menggunakan judul berita yang sensasional dan provokatif.

Adi berpesan jika kita bisa cukup mengakses berita atau informasi terkait Covid-19 dari portal resmi pemerintah seperti https://www.kemkes.go.id atau https://www.pedulilindungi.id. (UAH/RS)