Mengembangkan Karakter Wirausaha Pemuda ASEAN
ASEAN Virtual Entrepreneurship Hackathon 2021 resmi berlangsung pada Kamis (07/10) secara virtual. Agenda tersebut digawangi oleh Universitas Islam Indonesia (UII) sebagai penyelenggara bersama Duy Tan University Vietnam dan Temasek Polytechnic Singapura. Ajang ini merupakan kali kedua bagi UII sebagai penyelenggara.
Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. selaku Wakil Rektor Bidang Networking dan Kewirausahaan dalam sambutannya sangat berbahagia sekaligus berterima kasih kepada beberapa institusi yang turut mensukseskan dalam proses berlangsungnya acara.
Melalui event ini, pihaknya ingin menekankan betapa pentingnya untuk memiliki karakter entrepreneur di zaman sekarang. Terdapat dua hal yang diketahui menjadi fokus dari setiap universitas yakni mengajar dan meneliti.
Hal tersebut menyebabkan terciptanya dua model universitas yang ada. Perkembangan zaman, kini ada pula yang disebut dengan entrepreneur university. “Model tersebut merupakan kombinasi dari mengajar dan meneliti untuk menguatkan kapasitas lebih jauh terhadap institusi yang ada. Kami percaya dengan membentuk jiwa entrepreneur melalui P2A untuk bergabung seperti event seperti ini,” kata Wiryono.
Terbesit harapan dari keberlangsungan acara ini. Di samping menjadi agenda rutin tahunan dengan banyak peserta, Hackathon diharapkan dapat memelihara jiwa dan mindset dari para mahasiswa. Melalui P2A sebagai penanggung jawab, Wiryono mengungkapkan bahwa asosiasi ini ingin mencoba lebih menjaring minat dan bakat mahasiswa terhadap entrepreneur sebagai pembentuk karakter mereka.
Kegiatan ini merupakan bagian pendukung Passage to ASEAN (P2A) guna semakin mengenalkan ASEAN kepada mahasiswa sehingga dapat lebih terintegrasi dengan masyarakat ekonomi ASEAN. Berkaca kembali ke 2012, Wiryono mencoba mengulas beberapa inovasi yang sudah dilakukan semenjak awal berdirinya P2A.
“Kala itu, berfokus ke pengenalan budaya dan kultur melalui mobilitas mahasiswa. Lalu, kita mengembangkannya menjadi begitu banyak variasi program. Dan di tahun ini kita kembali melakukan inovasi tersebut,” imbuh Wiryono.
Lebih lanjut, Wiryono juga memaparkan bahwa program yang ada sekarang bukan tanpa alasan. Hal ini dinilai sebagai salah satu upaya untuk melakukan reorganisasi dalam struktur P2A yang ada.
“Kita ingin meningkatkan kapasitas manajemen yang ada untuk memastikan keberlanjutannya. Bisa dilihat dari angka yang berpartisipasi di tahun ini meningkat. Dalam struktur, terdapat tiga direktorat yang merupakan realisasi dari pertanggungjawaban institusi yang ada,” pungkasnya.
Senada, Assoc. Prof. Umar Ma’ruf, Ph.D. Selaku Wakil Rektor Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) juga turut menyampaikan hal yang sama. “Saya percaya terhadap program ini akan melahirkan mahasiswa yang berkualitas sebagai problem solver nantinya,” tuturnya. (KR/ESP)