,

Prinsip Sustainability Menjadi Satu Rangkaian Keilmuan dan Motivasi

Sekretaris Eksekutif Universitas Islam Indonesia (UII) Dr. Raden Bagus Fajriya Hakim, S.Si., M.Si. membuka kegiatan The 2nd National Sustainability University Leaders Meeting 2021 pada hari kedua pelaksanaan, Kamis (22/7). Dalam sambutannya disampaikan, pemaparan materi oleh para narasumber dalam kegiatan ini memberikan penekanan kajian yang saling melengkapi satu sama lain.

Menurutnya hal ini menjadikan prinsip sustainability dapat menjadi satu rangkaian keilmuan dan motivasi. Selanjutnya, dapat diangkat menjadi visi misi bersama dalam mewujudkan keinginan kuat untuk berkolaborasi agar keseimbangan alam Indonesia tetap terjaga dengan baik, diikuti lingkungan dan berbagai sumber daya alam yang sehat. “Harapannya dapat memberikan manfaat kebaikan bagi semuanya,” tuturnya.

Wakil Ketua UI GreenMetric World University Rankings Junaidi, M.A. memaparkan konteks yang perlu disadari bersama. Pertama, yaitu konteks pandemi. Pandemi ini mempengaruhi cara bersikap dan cara mengelola kampus masing-masing. Terlepas dari tantangan yang dihadapi pasti masih ada harapan disana.

Menurutnya dalam konteks sustainability office, kita semua perlu meninjau atau mendefinisikan kembali operasional kampus. Misalnya, perlu memperhatikan sirkulasi udara di gedung-gedung kampus dan hal-hal lain untuk menyikapi pandemi ini.

Konteks kedua adalah SDGs, yaitu mewujudkan konsep SDGs dalam kampus yang berkelanjutan dan lestari. Ketiga, dalam konteks green metric. Junaidi mengajak untuk berkolaborasi memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada di green metric network, mengambil inspirasi dan mengadaptasi pengalaman terbaik dari berbagai perguruan tinggi. Selantjutnya, yaitu tentang perguruan tinggi di Indonesia yang belum menerapkan sustainability office pada visi misi kampusnya.

Tiga hal yang terkait dengan keberlangsungan sustainability office, yaitu kebijakan dalam kepemimpinan, kelembagaan, dan jejaring green metric. Green metric didesain dengan dua pemikiran, yaitu sustainability dan internasionalisasi. “Harapannya kedepannya kita bisa menerapkan tentang sustainability office pada kampus masing-masing seperti yang diharapkan oleh green metric,” pesannya.

Pemaparan Hasil Workshop Sustainability Leader

Hari kedua kegiatan The 2nd National Sustainability University Leaders Meeting 2021 diisi dengan pemaparan hasil Workshop Sustainability Leader yang sudah didiskusikan di hari pertama. Workshop terbagi menjadi tiga kelompok dengan topik berbeda. Pemaparan hasil workshop dipandu oleh Kepala Bidang Akademik dan Organisasi, Badan Perencanaan dan Pengembangan/Rumah Gagasan/Sustainability Office UII, Shubhi Mahmashony Harimurti, S.S., M.A. Pemaparan disampaikan oleh ketua kelompok masing-masing.

Kelompok pertama diketuai oleh Andi Joko dari Universitas Telkom, memaparkan hasil diskusi dengan membahas topik “Kebijakan dan Kepemimpinan yang Berkomitmen pada Komunitas dan Lingkungan”. Kelompok ini dimoderatori oleh Eko Siswoyo, S.T., M.Sc.ES., Ph.D, Ketua Jurusan/Program Studi Teknik Lingkungan Program Sarjana UII.

Andi Joko menyampaikan dinamika yang dialami oleh masing-masing universitas di kelompoknya, yaitu kepemimpinan yang belum memiliki visi Kampus Lestari, baru menyadari betapa pentingnya pengelolaan Kampus Lestari, dan baru memulai program Kampus Lestari. Kelompoknya mengelompokkan kepemimpinan keberlanjutan menjadi tiga, yaitu visi, kebijakan, dan komitmen.

“Kami mencoba mengelompokkan hasil diskusi menjadi tiga kelompok besar. Sejauh mana visi misi kampus yang kemudian dikelola dan dikawal dalam pelaksanaannya pada masing-masing kampus. Sejauh mana kebijakan kampus mampu dan dipastikan mengarah kepada terwujudnya sustainability university. Sejauh mana komitmen dari kepemimpinan di kampus mampu menjamin bahwa semua kegiatan yang diprogramkan didukung dengan komitmen kuat dan dipastikan akan berkelanjutan,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan beberapa program nyata dari setiap perguruan tinggi dari kelompok satu. “Mudah-mudahan hasil diskusi kelompok satu dapat memberikan manfaat dan menjadi pertimbangan rekan-rekan agar ke depan bisa lebih baik lagi dalam pengelolaan kampus berwawasan lingkungan,” tutupnya.

Kelompok kedua diketuai oleh Prof. Amin Retnoningsih dari Universitas Negeri Semarang yang memaparkan hasil diskusi dengan membahas topik “Kelembagaan Sustainability Office, Pengembangan Jejaring, dan Inovasi Keberlanjutan”. Kelompok ini dimoderatori oleh Dr. Raden Bagus Fajriya Hakim, S.Si., M.Si. Kelompok dua mendiskusikan tentang pengalaman dari perguruan tinggi yang sudah memiliki sustainability office, tantangan yang dihadapi sustainability office pada setiap perguruan tinggi, kelembagaan yang seperti apa (adhoc atau fulltime staff), dan hubungan antar organ di perguruan tinggi dengan sustainability office.

Prof. Amin memaparkan tentang kondisi masing-masing perguruan tinggi yang ada di kelompoknya. “Pak Imam dari UIN Pekalongan menyampaikan usul bahwa sustainability office ini perlu diusulkan ke Kemdikbud sebagai lembaga resmi yang harus dimiliki oleh setiap perguruan tinggi,” lanjutnya.

Ia juga menyampaikan kesimpulan dari diskusi kelompoknya, yaitu sustainability office dengan fulltime staff lebih menjamin keberlanjutan dari sustainability campus dan sustainability office memiliki peran utama dalam menyusun sustainability report dan menyusun target dari kebijakan, implementasi, program, anggaran, dan lain-lain.

Kelompok ketiga diketuai oleh Dewi Agustina dari Universitas Negeri Lampung yang memaparkan hasil diskusi dengan membahas topik “Aktivitas dan Program Pengembangan Sustainability Office”. Kelompok ini dimoderatori oleh Kepala Bidang Akreditasi dan Rekognisi, Badan Perencanaan dan Pengembangan/Rumah Gagasan/Sustainability Office UII Ayundyah Kesumawati, S.Si., M.Si.

Berbeda dengan kelompok sebelumnya. Kelompok ini lebih menceritakan pengalaman dari Universitas Negeri Lampung (UNILA) dalam mendirikan SDGs Center karena banyak dari perguruan tinggi kelompok tiga yang belum mempunyai sustainability office. UNILA menyadari bahwa universitas memegang peranan penting untuk membuat kredibilitas, program, dan monitoring SDGs di nasional maupun internasional.

Setelah sesi pemaparan hasil workshop, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian kesimpulan dan komitmen pengembangan sustainability leader oleh Eko Siswoyo, S.T., M.Sc.ES., Ph.D. Dalam kesempatan ini disampaikan bahwa UI Greenmetric World University Ranking Network terus berbenah, adaptif, makin medapat rekognisi dunia internasional dan kian terasa perannya dalam menunjang keberlanjutan.

Berikutnya, pemimpin sangat berperan dalam menentukan keberhasilan suatu program keberlanjutan, di mana pemimpin yang memiliki visi misi yang kuat dan mampu menghasilkan kebijakan berkomitmen pada lingkungan serta didukung oleh semua elemen diperlukan untuk mencapai lingkungan yang lestari.

Kesimpulan dan komitmen selanjutnya, kolaborasi dan sinergi antara berbagai pihak, baik internal maupun eksternal menjadi kunci sukses dalam pencapaian tujuan. Terakhir, keberlanjutan memerlukan komitmen yang kuat dan menjadi tanggung jawab bersama. “Kegiatan ini sangat berguna untuk kita semua dan bisa ditularkan kepada rekan-rekan di kampus. Semoga sustainability office ini benar-benar terealisasikan dan memberikan impact positif terhadap lingkungan,” tutup Eko Siswoyo.

Rangkaian kegiatan The 2nd National Sustainability University Leaders Meeting 2021 yang berlangsung selama dua hari (21-22 Juli 2021) ini, ditutup oleh Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Pengembangan Karir UII, Dr. Zaenal Arifin, M.Si. selaku dan Junaidi, M.A. selaku Wakil Ketua, UI GreenMetric World University Rankings. (MDL/RS)