UII – PT. PMI Berkomitmen Terus Kembangkan Alarm Gas Medis Digital

Universitas Islam Indonesia (UII) melalui Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh menjalin kerjasama dengan salah satu perusahaan produsen alat kesehatan PT. Putra Medikaltek Indonesia (PT. PMI). Kerjasama tersebut menitikberatkan pada upaya penelitian maupun hilirisasi hasil penelitian dalam pengembangan dan penyempurnaan Alarm Gas Medis Digital (ALGIST-IoT). Kesepakatan kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara kedua belah pihak pada Selasa (27/4) di Gedung Bookstore, kampus terpadu UII. PT. PMI merupakan tenant binaan Inkubator Bisnis & Inovasi Bersama (IBISMA) UII yang telah sukses meluncurkan produk di pasaran. 

Dalam penandatanganan itu, pihak UII diwakili Direktur Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh, Dr. Ir. Arif. Wismadi, M.Sc. Sedangkan PT. PMI diwakili oleh Direktur Utama, Gilang Putra Pradana, S.E. 

Arif Wismadi menjelaskan, ALGIST (Alarm Gas Medis Digital merupakan sebuah inovasi produk sistem instalasi gas medis rumah sakit dengan yang memiliki standar acuan Peraturan Menteri Kesehatan No.4 Tahun 2016, tentang Gas Medik dan Vakum Medik. Produk ALGIST pada awalnya dikembangkan oleh Fanriado, Gilang dan Hasyim, ketiganya saat ini berstatus sebagai Alumni UII. 

Disebutkan Arif Wismadi, dikarenakan perkembangan teknologi dan permintaan pasar, produk ALGIST saat ini sedang dikembangkan dengan penambahan fitur IoT (Internet of Things) bersama tim konsorsium Covid-19 UII yang diketuai oleh Dr. Firdaus, M.T. dari Prodi Teknik Elektro UII. Konsorsium Covid-19 sendiri adalah program yang diinisiasi oleh Pemerintah RI melalui LPDP dan Kemenristek/BRIN. 

“Besar harapan produk ALGIST-IoT bisa menjawab berbagai permasalahan dan menjadi produk unggulan karya anak bangsa pada sistem instalasi gas medik dan vakum medik, karena sejauh ini produk yang beredar di pasaran Indonesia didominasi oleh produk impor,” tuturnya.

Sementara itu, Gilang Putra Pradana menjelaskan pengembangan produknya diharapkan mampu memberikan kemudahan bagi  tenaga medis. Setiap rumah sakit standarnya memiliki sentral penyimpanan gas yang kemudian disalurkan untuk pasien. Kehadiran ALGIST-IoT berfungsi untuk memonitor besarnya tekanan gas yang pada dasarnya berpengaruh pada kinerja alat. 

Alat medis seperti ventilator membutuhkan tekanan gas yang perlu dijaga dengan baik tekanan gasnya. Jika tekanan berlebih maka akan mempengaruhi kinerja ventilator tersebut bahkan bisa berdampak pada kerusakan alat.

Jika tekanan gas berlebih atau supply gas akan habis, maka ALGIST yang dipasang akan memberikan alarm supaya bisa ditangani dengan segera. Fungsi IoT yang ditambahkan bertujuan agar alat dapat dilihat, dikendalikan dan dikontrol dari jarak jauh atau ruang sentral penyimpanan gas.  

“Perusahaan kami memiliki cita-cita untuk berkolaborasi dengan adik-adik kami, untuk membangun industri-industri dalam negeri yang memberikan manfaat bagi masyarakat,” pungkasnya. (HA/ESP)