UII Lahirkan Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Arsitektur
Noor Cholis Idham, S.T., M.Arch., Ph.D. menyandang gelar Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Arsitektur yang pertama di lingkungan Universitas Islam Indonesia (UII). Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tentang Kenaikan Jabatan Akademik Profesor diserah terimakan secara langsung oleh Kepala LLDIKTI Wilayah V DIY Prof. Dr. Didi Achjari, S.E., M.Com., Akt., di Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. dr. M. Sardjito, MD., MPH., Kampus Terpadu UII Jl. Kaliurang Km. 14,5 dan disiarkan secara daring di laman YouTube UII (Selasa, 9/3). Tercatat hingga saat ini, UII telah memiliki 22 dosen dengan jabatan akademik profesor.
Rektor UII Prof. Fathul Wahid, ST., M.Sc., Ph.D., menyampaikan menjadi guru besar tidak dapat dialami semua dosen. Sebab, dari 291.623 dosen yang terdaftar di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi yang tersebar di 4.611 perguruan tinggi hanya 5.364 yang mempunyai jabatan akademik guru besar alias hanya 1,8% nya. “Meski dari sisi cacah, guru besar adalah kalangan terbatas, namun tidak boleh bersikap elitis,” tegas Fathul Wahid.
Terbatasnya profesor, memunculkan banyak harapan publik digantungkan kepada pemegang jabatan akademik ini. Seorang guru besar jangan sampai lupa dengan tugas utamanya dalam pengembangan ilmu, tetapi ilmunya pun harus diajarkan dan disebarkan kepada publik. Jabatan apapun yang diembannya jangan sampai menjadi alasan untuk berhenti mengembangkan diri, meneliti, dan menulis.
“Narasi alternatif untuk meluruskan yang bengkok dan melengkapi perspektif, sangat ditunggu lahir dari para guru besar. Saya yakin, komunitas akademik dan bahkan publik bersepakat untuk ini,” ungkapnya.
Di sisi lain, Rektor UII menambahkan bahwa terasa indah dan melegakan ketika nama seorang peneliti atau penulis muncul di sebuah publikasi. Tetapi menurutnya bukan itu esensi publikasi. Publikasi dalam beragam bentuknya adalah ikhtiar untuk berkontribusi ke dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Seoarang profesor tidak lantas merasa berhak mengasingkan diri dan hidup di menara gading, tetapi justru sebaliknya, harus tetap membumi dan terlibat dalam banyak aktivitas akademik serta pemecahan masalah nyata di lapangan.
Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII Drs. Suwarsono Muhammad, M.A., menyatakan pencapaian Noor Cholis Idham sangat tepat dengan momentum Milad UII dan momentum pandemi. Wabah Corona yang dianggap sebagai masa sulit, namun UII berhasil melahirkan terobosan baru yakni profesor pertama arsitektur. “Ini termasuk capaian yang tidak ter-imajinasikan,” ujarnya.
Didi Achjari menyampaikan ucapan selamat kepada Noor Cholis Idham dan keluarga besar UII atas SK guru besar di bidang arsitektur yang diperoleh. Menurutnya, ini sebagai bukti bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang. Terlebih jurusan arsitektur UII telah didirikan sejak tahun 87 atau sudah 33 tahun, saat ini semakin berkiprah luas. “Indonesia butuh orang berpendidikan. Dan harapannya penemuan sang guru besar nantinya tidak hanya dipublikasikan di media terkenal namun juga bermanfaat buat orang lain dan memperbaiki perekonomian negeri ini,” harapnya. (SF)