Mahasiswa UII Raih Juara 2 Debat Ilmiah Sosial Ekonomi Nasional di Riau
Mahasiswa UII Juara 2 Debat Ilmiah Sosial Ekonomi Nasional di Riau
Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menorehkan prestasi di kancah nasional. Prestasi tersebut diraih tim mahasiswa UII yang beranggotakan Nanang Ardhyansa (2014), Yuniar Riza Hakiki (2014), dan Moh. Saleh (2014). Mereka tergabung dalam Tim Debat Forum Kajian & Penulisan Hukum (FKPH) LEM FH UII.
Ketiga mahasiswa Fakultas Hukum (FH) UII tersebut berhasil meraih Juara 2 Debat Ilmiah Sosial & Ekonomi pada kompetisi SUSKA National Debate 2017. Even perlombaan ini diselenggarakan oleh BEM Fakultas Ekonomi dan Sosial (Fekonsos) UIN Sultan Syarif Kasim II pada 12-16 April 2017 di Kampus UIN Sultan Syarif Kasim II, Riau.
Menurut salah satu anggota tim, Nanang Ardhyansa bahwa SUSKA National Debate 2017 merupakan kompetisi debat ilmiah nasional yang diikuti berbagai perguruan tinggi terkemuka di seluruh Indonesia, baik negeri maupun swasta. “Kegiatan tersebut merupakan kompetisi debat pertama kali yang diselenggarakan oleh BEM Fekonsos UIN Suska Riau. Kompetisi dengan tajuk “Ragam Karya, tetap satu untuk Indonesia” tersebut terbagi menjadi dua tahapan”, ungkapnya kepada Humas UII di kampus FH UII pada Sabtu (15/4).
Tahap pertama berupa seleksi naskah esai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh panitia. Selanjutnya, 16 tim yang lolos tahap pertama berhak mengikuti tahap berikutnya yakni kompetisi debat ilmiah nasional. Dari babak tersebut, terpilih tim-tim unggulan yang mempunyai kapabilitas bagus dalam berdebat.
Sengitnya perlombaan sudah terlihat sejak awal pertandingan hingga babak final. Dari babak 16 besar, UII melawan Universitas Sriwijaya, babak 8 besar UII mencoba ketangguhan tim Universitas Airlangga, pada tahap final UII berhadapan dengan UMY.
Delegasi UII Serba Bisa
Berbeda dari perwakilan UII yang kesemuanya berasal dari fakultas hukum, delegasi universitas lain berasal dari berbagai displin ilmu yang berbeda. Mayoritas tim tersebut berlatar belakang ilmu ekonomi, sosial, dan politik.
“Dalam perlombaan ini kami saling beradu gagasan dan bertukar pikiran dengan tim interdisipliner ilmu yang basisnya tidak sepenuhnya kami kuasai, seperti ilmu hubungan internasional, ilmu ekonomi, maupun ilmu pendidikan”,tutur Nanang Ardhyansa.
Ditambahkan Moh. Saleh, rekan setimnya banyak kejadian unik yang dialami tim selama mengikuti seleksi perlombaan. Seperti pada awal perlombaan tim UII terkualifikasi dalam daftar tunggu (waiting list) pada seleksi tahap pertama. Namun, dikarenakan ada tim lain yang mengundurkan diri, akhirnya tim UII dipanggil untuk menggantikannya.
“Dalam kompetisi ini awalnya kami merupakan tim yang terkualifikasi dalam waiting list. Tetapi, alhamdulillah atas izin Allah dengan dibarengi usaha yang keras kami mampu untuk menjalaninya”, paparnya.
Sementara Yuniar Riza mengatakan bahwa mereka sangat bersyukur atas capaian prestasi yang ditorehkan saat ini. Selain membawa pulang prestasi, mereka juga mendapatkan edukasi moral dan spiritual yang ditanamkan oleh panitia maupun dewan juri.
“Hal yang paling berkesan dan bernilai dalam kompetisi ini, bahwa betapapun pintarnya kita kesantunanlah yang paling utama. Kami sangat bersyukur atas karunia ini dan kami persembahkan prestasi ini untuk almamater tercinta UII”, pungkasnya. (IH/ESP)