,

Mahasiswa UII Raih Juara 3 Nasional Poster Publik Hematocrit

Melalui Podcast, Aufanida Ingin Mensyiarkan Ramadan

Universitas Islam Indonesia (UII) membuka awal tahun dengan prestasi. Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat mahasiswa untuk terus mengharumkan nama almamater. Pada acara kompetisi Hang Tuah University Microbiology and Parasitology Scientific Paper Competition (Hematocrit) 2020 yang diselenggarakan Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah (FK UHT) pada 21 Desember 2020 – 16 Januari 2021 secara daring, delegasi mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) UII yang terdiri dari Satria Lutfi Hanata Samudra, Amanda Nabilah, dan Hana Delfina berhasil meraih gelar juara 3 Nasional Poster Publik.

Untuk menjadi juara tersebut tidaklah mudah, mulai dari babak penyisihan mereka harus bersaing dengan universitas ternama di Indonesia, seperti Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, dan banyak lainnya. Hingga memasuki babak final diambil tujuh finalis terbaik untuk menampilkan video presentasi. Delegasi FK UII berhasil mengungguli delegasi lainnya yang berasal dari berbagai universitas di tanah air.

Cabang lomba poster publik dalam ajang Hematocrit ini sendiri mengambil tema penyakit tropis di era pandemik Covid-19. Hal tersebut mendorong delegasi dari FK UII untuk mengambil sub tema penyakit mengenai Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan judul “Pahami Penyakit DBD Cegah dengan Tetap Sehat”. DBD adalah penyakit infeksi virus dengue yang ditularkan melalui nyamuk aedes aegypti. Diketahui prevalensi penyakit DBD meningkat tajam selama pandemik Covid-19 saat ini yang didorong oleh faktor musim penghujan. Sampai bulan Juli 2020 berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Nasional (Kemenkes) terhitung terdapat 71.633 kasus. Hal tersebut tentunya sangat meresahkan masyarakat.

“Kami sangat berharap dengan adanya poster publik ini dapat meningkatkan tingkat kepedulian masyarakat terhadap DBD, serta dapat menurunkan prevalensi penyakit. Hal yang paling penting untuk diketahui masyarakat adalah dengan paham terhadap gejala DBD. Kami menciptakan sebuah akronim tentang gejala DBD yaitu PAHAMI. Pada kulit muncul ruam, Alami mual, Hidung dan gusi berdarah, Alami demam hingga 40oC, Merasa nyeri sendi, dan Idap sakit kepala,” terang Amanda Nabilah.

Para delegasi mengaku bahwa mengikuti kompetisi bukan hal yang mudah. Apalagi dengan jadwal kuliah akademik yang sangat padat. Ditambah sistem penilaian lomba poster publik kali ini langsung dinilai oleh ahlinya yaitu dr. M. Taufan Wirya Kusuma sebagai dosen FK UHT dan Sekar Ratna Arnovita seorang editor. Hal tersebut berbeda dengan lomba poster publik yang biasanya menggunakan sistem penilaian berdasarkan like di sosial media Instagram. (UAH/RS)