Ilmu Komunikasi, Punya Sejarah Panjang di Indonesia
Ilmu Komunikasi merupakan salah satu prodi yang banyak diminati mahasiswa. Banyak alasan calon mahasiswa ingin belajar di prodi ini. Alasan tersebut antara lain karena sejalan dengan hobinya, prospek kerjanya, dan lain sebagainya. Akan tetapi, tidak kalah menarik bagaimana prodi ini dapat berkembang dengan baik di Indonesia. Sebagaimana dibahas prodi Ilmu Komunikasi (Ilkom UII) dalam webinar pada Sabtu (18/7) melalui zoom. Webinar ini membahas sejarah awal mula perkembangan komunikasi Indonesia yang berangkat dari studi kasus di Universitas Indonesia (UI). Pembicara yang diundang adalah Ignatius Haryanto, salah satu alumni Komunikasi UI.
Ignatius Haryanto menyampaikan, linieritas menjadi salah satu tolak ukur dalam komunikasi. Strata yang ditawarkan berjenjang dari S1, S2, S3. Apabila semuanya mengambil jurusan ilmu komunikasi maka kita hanya akan terpaku pada satu ilmu tanpa memperkaya dengan ilmu lain.
“Hal inilah yang disebut linier. History of where yang membahas mengenai kajian mengenai suatu wilayah tertentu, dan history of whom yang merupakan fasilitator seperti guru dan lainnya. Selanjutnya, saat bicara history of what maka kita akan bicara mengenai kemunculan institusi, jurusan, fakultas, yang berhubungan dengan akademik”, imbuhnya.
Adapun pertumbuhan kampus komunikasi di Indonesia pada tahun 1990 hanya terdapat 12 perguruan tinggi yang mengajarkannya. Selang 17 tahun kemudian, tepatnya pada 2007 terdapat perkembangan di PTS dan PTN sebanyak 90 kampus yang memiliki prodi itu. Data terakhir yang ia peroleh pada tahun 2015, kampus komunikasi sudah tersebar sebanyak 106 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Pertumbuhan kampus komunikasi bisa naik dengan signifikan karena pesatnya perkembangan industri media yang terjadi pada masa itu. “Kita tahu TV swasta di Indonesia mulai beroperasi sekitar tahun 1989 hingga menjelang jatuhnya Soeharto. TV nasional kala itu sudah mempunyai 5 stasiun TV. Setelah jatuhnya Soeharto terjadi perkembangan gelombang kedua TV swasta hingga kita memiliki sekitar 10 TV swasta di Indonesia yang diiringi dengan perkembangan media cetak dan media online”, bebernya.
Keadaan tersebutlah yang menurutnya turut mendorong pertumbuhan kampus komunikasi dan jumlah mahasiswa komunikasi di UI. Pada tahun 1977, tiap angkatannya hanya diisi oleh 10 mahasiswa kemudian pada tahun 1987 berkembang sebanyak 45 mahasiswa per angkatan. Angka tersebut terus berkembang hingga tahun 2019 terdapat mahasiswa reguler + paralel (120 mahasiswa) dan internasional (35 mahasiswa). (FNJ/ESP)