Hal Yang Perlu Disiapkan Sebelum Studi ke Luar Negeri
Program Studi (prodi) Ilmu Komunikasi International Program Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menggelar diskusi santai via daring. Diskusi bertajuk tea time itu berlangsung pada Jum’at (3/6) dengan tema Seeking Global Experiences. Acara ini dibawakan oleh Iwan Awaluddin Yusuf, M.Si, salah satu dosen Ilmu Komunikasi UII yang tengah melanjutkan studi doktoral di Monash University, Australia.
Iwan Awaluddin menyampaikan saat ini kecenderungan dari kita melihat kegiatan internasional sebagai sesuatu yang prestisius. Seseorang yang berkecimpung dalam dunia internasional menumbuhkan rasa kagum bagi orang lain.
Namun sebenarnya pengalaman internasional juga bisa dirasakan meski kita tidak sedang ke luar negeri. Misalnya ketika ada WNA (warga negara asing) yang tertarik mempelajari Indonesia kemudian kita dapat saling berbagi pengetahuan dengannya. Sehingga kita tidak perlu melihat bahwa orang yang sering ke luar negeri maka pengalamannya lebih banyak.
Menurutnya, sisi positif kegiatan internasional adalah pengalaman melihat dan merasakan berbagai pandangan dari berbagai belahan dunia secara langsung. Sebenarnya kita dapat melihat dan mengetahui dunia melalui internet akan tetapi kita tidak sampai titik merasakan.
“Selain itu, ketika belajar di luar negri kita juga dapat membandingkan segala sesuatu antara negara kita dengan negara yang sedang dikunjungi. Misalkan kajian Indonesia ternyata sangat digemari di luar negeri, sedangkan kebanyakan orang Indonesia kurang peduli dan mendalami lebih detail mengenai khas Indonesia”, ungkapnya.
Ia menggambarkan ketika merasakan nilai estetika di negeri sendiri layaknya melihat lukisan dengan dekat dan jauh. Kita kurang merasakan estetikanya namun ketika melihat dari jauh baru kita dapat melihat keindahan lukisan tersebut.
Terakhir, ia menekankan pentingnya adaptasi khususnya mempelajari bahasa yang prosesnya bisa dilakukan seiring berjalannya waktu. Di samping itu, faktor perbedaan cuaca seperti di Melbourne yang termasuk dalam cuaca terdingin di Australia juga patut menjadi perhatian.
“Mempersiapkan obat-obatan dan makanan siap saji seperti mie instan sangat diperlukan untuk menghangatkan badan dalam proses adaptasi cuaca. Belajarlah mengenai suatu negara yang dituju baik di internet, bertanya ke teman yang sudah berpengalaman, dan sumber lainnya”, pungkasnya. (FNJ/ESP)