Membuka Peluang Karir dengan CV Menarik

Dampak nyata dari pandemi Covid-19 di antaranya telah menyebabkan perusahaan-perusahaan tidak banyak yang membuka lowongan pekerjaan baru. Barang tentu, kondisi ini membuat persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin sulit, terutama bagi fresh graduate. Merespon hal ini, Direktorat Pengembangan Karier & Alumni Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan Mini Workshop: How to Compile Attractive Cover Letters and Portfolios kusus bagi Mahasiswa dan Alumni UII, pada Sabtu (13/6) secara virtual.

Penyelenggaraan workshop kali ini fokus pada pelatihan melamar pekerjaan dengan Cover Letter, CV, dan Video Profile yang efektif dan menarik bagi perusahaan. Menghadirkan Lifthya Ahadiati Akmala, M.Psi., Psi. sebagai pembicara dan didampingi oleh Nur Pratiwi Noviati, S.Psi., M.Psi., Psikolog (Kadiv Pengembangan Karier DPKA UII) sebagai fasilitator..

Alur melamar pekerjaan saat ini dimulai dengan Cover Letter yang merupakan surat singkat pengenalan diri ke perusahaan, dilanjutkan dengan CV (Curiculum Vitae) yang merupakan pengenalan lengkap si pelamar, dan yang saat ini mulai diterapkan oleh banyak perusahaan adalah Video Profil yang merupakan video singkat pengenalan diri sebelum dilanjutkan ke Wawancara.

“Dari pembuatan Cover letter, CV, dan Video Profile tidak hanya terlihat bagus, tapi juga harus singkat dan menarik perhatian rekruter. Karena biasanya rekruter hanya membaca CV tidak lebih dari 20 detik untuk memutuskan apakah kandidat cocok tidaknya bagi perusahaan,” ungkap Lifthya.

Menurut Lifthya, Cover Letter yang baik yaitu tidak boleh lebih dari tiga paragraf dalam satu halaman. harus singkat dan fokus pada keahlian dan pengalaman yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang dilamar.

“Buatlah cover letter dengan pengenalan diri singkat seperti nama lengkap, jurusan dan universitas. Diikuti dengan pengalaman-pengalaman magang dan skill yang relevan, jika tidak punya pengalaman magang bisa memasukan tugas akhir sebagai portofolio. Terakhir masukan alasan yang baik kenapa memilih posisi itu dan harapan-harapan kepada perusahaan yang dilamar,” paparnya.

Selanjutnya CV yang paling sering digunakan untuk melamar pekerjaan. “Perlu dipahami CV hanyalah ‘Jendela’ untuk mengenalkan diri ke perusahaan, jadi CV hanya akan jadi acuan apakah kandidat cukup baik untuk dilanjutkan ke wawancara atau tidak.” ucap Lifthya.

“CV juga harus aktraktif dan efisien, maksudnya skills dan pengalaman di dalam CV harus relevan dengan bidang pekerjaan yang dilamar. “Kesalahan pelamar biasanya adalah memasukan semua pengalamannya yang tidak relevan ke CV, hal ini malah membuat rekruter menjadi tidak menarik,” tambahnya.

Terakhir adalah Video Profile yang saat ini menjadi tren baru. Keadaan saat ini tidak mendukung untuk melakukan wawancara tatap muka langsung. Video ini berisikan ringkasan yang ada di CV dan alasan melamar pekerjaan di perusahaan tersebut. “Video Profile ini menjadi tren karena perusahaan ingin lebih yakin sebelum melanjutkan ke wawancara. Video Profile ini juga membutuhkan skills editing video yang mumpuni, sehingga lebih baik meminta bantuan teman atau menyewa pembuatan video,” pungkasnya. (MH/RS)