Mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Cilacs UII Latih Pemandu Wisata Desa Gamplong

 

Mempelajari bahasa Inggris bagi pelaku bisnis atau wirausaha menjadi hal yang penting. Belajar bahasa tidak hanya mendatangkan banyak manfaat, terutama bagi pelaku usaha yang hendak memasarkan produknya ke mancanegara atau pebisnis yang sedang merintis usaha pada skala internasional. Lebih dari itu, penguasaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar internasional (lingua franca) menjadi salah satu syarat untuk dapat membuka kesempatan pengembangan usaha yang lebih luas.

Sebagai contoh adalah yang terjadi pada perajin tenun di Dusun Gamplong I, Sumberrahayu, Kecamatan Moyudan, Sleman, D.I. Yogyakarta. Saat ini mereka harus menggandeng pihak ketiga dalam proses pemasaran produk hasil tenun ke luar negeri, dikarenakan keterbatasan penguasaan bahasa asing dari para perajin dan para pemandu wisata di sana. Hal ini tentunya dapat menyebabkan jalannya usaha menjadi kurang efisien dan akselerasi pengembangan usaha menjadi kurang optimal.

Kondisi tersebut dipaparkan oleh Putra Muhammad Dafa, salah satu anggota kelompok mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi (Ilkom) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB), Universitas Islam Indonesia Yogyakarta saat serah terima sertifikat program English for Tourism bagi Pemandu Wisata di Dusun Gamplong I, Moyudan, Sleman, Yogyakarta, pada hari Selasa 19 November 2019. Penyerahan Sertifikat program dilaksanakan secara simbolis di kantor Cilacs UII di Jl. Demangan Baru 24, Yogyakarta.

Pasalnya, Putra yang menjadi anggota pada salah satu kelompok mahasiswa Prodi Ilkom FPSB UII ini sedang melaksanakan tugas Program Pengabdian Masyarakat yang bersifat Non-Komersial di wilayah tersebut.

Sebagai upaya peningkatan hasil produksi melalui perbaikan kualitas sumber daya manusia khususnya menjawab kendala komunikasi dalam Bahasa Inggris, maka dilaksanakan program English for Tourism. yang ditujukan bagi Pemandu Wisata Dusun Gamplong I.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu 16 November 2019 di Dusun Gamplong I dan Cilacs UII sebagai lembaga pelatihan bahasa asing kali ini dipercaya menjadi salah satu pemateri dalam kegiatan tersebut.

Hadir sebagai pemateri yaitu Miss Phita, salah satu pengajar Cilacs UII yang telah cukup berpengalaman dalam mengajar bahasa Inggris. Selain menyampaikan materi secara teori, Miss Phita juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk praktek langsung dalam bentuk presentasi.

Pembelajaran dalam program English for Tourism ini merupakan program khusus yang diperuntukkan bagi para pelaku usaha wisata, adapun materinya meliputi Welcoming Tourists, Describing Places, Showing Places Of Interests, Answering Questions, dsb.

Kegiatan ini diharapkan memberi dampak positif bagi para pelaku bisnis di dusun setempat. Acara ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan serta menumbuhkan motivasi belajar bahasa Inggris. Dengan penguasaan bahasa Inggris yang lebih baik diharapkan ke depan mereka dapat melakukan komunikasi secara langsung dengan wisatawan asing. Hal ini dapat membuka kesempatan dalam pengembangan usaha kerajinan tenun secara lebih luas dalam taraf internasional. (Ank/ESP)