Mahasiswa Siapkanlah Visi Hidup Sejak Dini

Mahasiswa kerap dinilai memiliki peran sebagai inisiator perubahan. Hal ini karena mereka memiliki kepekaan mengenai fenomena sosial politik yang terjadi di sekitarnya. Untuk dapat menjalankan peran tersebut tentunya banyak hal yang perlu disiapkan. Lantas hal apa sajakah yang harus dipersiapkan oleh mahasiswa untuk menyongsong perubahan tersebut?.

Hal inilah yang mendorong Fakultas Ilmu Agama Islam UII mengadakan National Youth Forum. Di dalamnya terdapat seminar dan juga pelatihan yang diisi Sherly Annavita Rahmi sebagai Millenials Influencer. Acara bertema “Bangunlah anak muda!” ini juga diisi oleh Drs. Imam Mujiono, M.Ag sebagai trainer, motivator, serta dosen Prodi Pendidikan Agama Islam UII. Kegiatan berlangsung di Lt. 2 Ruang Audio Visual Perpustakaan Pusat UII pada (4/10).

“Mereka yang mempunyai tujuan dan visi akan lebih siap dalam memutuskan ingin melakukan apa dan akan berkontribusi dalam bidang apa.” ucap Sheryl dalam kalimat pembukaannya.

Sherly menjelaskan bahwa ada 4 tipe manusia di dunia ini. “Pertama adalah tipe pesimis. Tanyakan satu pertanyaan kepada manusia jenis ini tentang masa depan dan jawabanya selalu dimulai dengan kata Ah. Selalu melihat sesuatu dari sudut pandang negatif. Kedua adalah tipe realistis dimana jawaban yang mereka akan keluarkan akan dimulai dengan ya sudahlah. Tipikal manusia jenis ini selalu ditentukan oleh lingkungannya dan bukan dia yang menentukan lingkungan.”, imbuhnya.

“Tipikal yang ketiga adalah mereka yang optimis dan mereka akan menjawab pertanyaan selalu dari sudut pandang positif. Kemudian yang terakhir adalah tipikal orang progresif. Hanya merekalah yang mampu menemukan celah dengan cara yang inovatif, kreatif tetapi tetap solutif untuk dirinya, dan orang-orang disekitarnya”.

Menurutnya orang-orang seperti inilah yang akan tetap muncul untuk membawa pembaharuan dalam konteks kebaikan untuk lingkungannya.

Sherly juga mengatakan bahwa kita bisa menjadi berguna bagi lingkungan sekitar dengan berbagai cara yang berbeda-beda. “Ada yang mau berkontribusi melalui pendidikan, kesehatan, bidang ekonomi, politik, entertainment ataupun yang lainnya itu tidak masalah. Asalkan semua persiapan untuk melakukan perubahan itu dimulai dari sekarang. Tentukan visi, tujuan, dan mimpi kalian.”

Di akhir pemaparannya, ia mengajak mahasiswa untuk memiliki visi dalam hidup agar tidak bekerja untuk menghidupi visi dari orang lain. “Mereka yang tidak mempunyai tujuan dalam hidupnya maka harus berdamai bekerja untuk orang lain menghidupi tujuan hidup orang lain. Pertanyaanya adalah kapan kita hidup untuk memenuhi tujuan dari visi dan hidup kita? Nanti atau sekarang?”, pungkasnya. (DRD/ESP)