HI UII Kenalkan Aktifitas Akademik ke Mahasiswa Baru

Program Studi Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia (HI UII) menyelenggarakan acara pengenalan program dan tata cara kepenulisan akademik yang lebih dikenal dengan “Introductory Academic Program”. Acara ini diselenggarakan di Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. Sardjito Lt.2 pada Sabtu (14/9) yang diikuti oleh mahasiswa baru angkatan 2019.

Disampaikan oleh Sekretaris Program Studi HI UII, Enggar Furi Herdianto, S.IP., M.A., bahwa acara ini bertujuan agar mahasiswa baru mengenal hal-hal akademik yang akan dihadapi selama kurang lebih 4 tahun ke depan.

“Mahasiswa selalu dituntut untuk berpikir kritis mengenai isu-isu yang sedang terjadi. Tidak hanya itu, mahasiswa HI juga dituntut untuk bisa membaca dengan efektif, menulis, dan mengerti tentang etika akademik”, Ujar Enggar.

Materi pertama yaitu Critical Thinking, disampaikan oleh Geradi Yudhistira S.Sos., M.A., bahwa mahasiswa harus memiliki fungsi intelektual dan fungsi sosial. “Seseorang intelektual adalah seorang terpelajar yang menggunakan dan mengaplikasikan ilmunya untuk kepentingan masyarakat”, imbuhnya.

Ia juga menyampaikan pentingnya berpikir kritis yakni dengan menganalisis informasi melalui sebuah proses pengamatan yang nantinya berguna sebagai panduan dan dasar dalam melakukan sebuah tindakan. Berpikir kritis bisa dilakukan dengan dua acara yaitu secara induktif dan deduktif.

Sementara materi How to Read yang disampaikan oleh Hasbi Aswar, S.IP., M.A., mengupas pentingnya membaca selama proses belajar.

“Ada beberapa strategi dalam membaca. Strategi membaca dengan lambat yaitu dengan cara intensif dan ekstensif. Sementara itu cara untuk membaca cepat bisa dilakukan dengan cara skimming, scanning, selecting dan skipping. Beberapa teknik dan kebiasaan yang buruk dalam membaca yaitu membaca satu kata dalam satu waktu, membaca semuanya dengan langkah yang sama, vokalisasi dan sub vokalisasi, serta kembali membaca kata yang sudah terlewat”, Jelas Hasbi.

Hindari Plagiarisme

Penulisan akademik juga menjadi sorotan. Seperti disampaikan oleh Dr. Muhammad Zulfikar Rakhmat, “Penulisan akademik adalah proses penulisan secara analitis dengan menggunakan metode ilmiah untuk memecah sebuah gagasan. Tujuannya untuk menyajikan informasi yang menggambarkan pemahaman jelas mengenai sesuatu hal. Penulisan akademik juga merupakan proses penyajian ide dengan cara yang rasional, terorganisir, sistematis, dan logis” Jelas Fikar.

Materi terakhir mengenai Etika akademik dan plagiarisme disampaikan oleh Gustrieni Putri, S.IP., M.A. Integritas akademik adalah praktik kejujuran dalam sebuah karya akademik, memberikan pengakuan atas karya seseorang, melakukan sesuatu sesuai aturan akademik, dan untuk mempertahankan integritas diri.

“Salah satu contoh pelanggaran di dalam etika akademik yaitu plagiarisme. Beberapa hal untuk menghindari plagiarisme adalah dengan memparafrase, menggunakan kutipan yang tepat dan mengecek kembali tulisan dengan menggunakan software tertentu.” Jelasnya.
(RRA/ESP)