Milad ke-20, Magister Teknik Sipil UII Berkomitmen Tingkatkan Kualitas
Program Magister Teknik Sipil (PMTS) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar acara tasyakuran dalam rangka Milad nya yang ke-20. Acara tasyakuran tersebut dilaksanakan pada Jum’at (13/9) di Ruang Sidang Dekanat Gedung FTSP UII dan dihadiri segenap pimpinan Fakultas, Jurusan, Prodi, segenap dosen, dan tenaga kependidikan. Fitri Nugraheni, ST., MT., Ph.D., selaku Ketua PMTS FTSP UII mengatakan bahwa usia ke-20 berarti usia yang tidak muda namun juga belum tua.
“Di usia yang ke-20 tahun berarti masih tergolong remaja dan masih mempunyai jalan yang panjang untuk lebih baik lagi ke depannya. Masih panjang juga langkah dari PMTS FTSP UII untuk bisa memberikan manfaat yang lebih besar bagi generasi muda Indonesia serta membangun Indonesia yang lebih baik lagi”, Ujarnya.
Fitri juga menambahkan bahwa saat ini perguruan tinggi di Indonesia yang mempunyai Program Magister ini tidak lagi bisa dihitung dengan jari. Artinya sudah banyak juga Universitas yang memiliki Program Magister.
Maka dari itu, diperlukan komitmen dan usaha yang lebih keras lagi untuk membuat suatu keunggulan yang lebih baik dari program magister lainnya di Indonesia. Kemajuan teknologi di bidang konstruksi ini cukup pesat, jadi diperlukan masukan, usaha dan komitmen yang kuat untuk kemajuan PMTS FTSP UII.
Sementara itu, disampaikan oleh Dekan FTSP UII, Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D., bahwa komitmen PMTS FTSP UII untuk terus meningkatkan kualitasnya tidak luput dari kontribusi para pemangku kepentingan. “Sebagai sebuah institusi, PMTS FTSP UII harus bisa menjaga kualitas mutunya, khususnya dalam proses belajar mengajar agar bisa tetap menghasilkan kualitas pendidikan dan kualitas lulusanya”, pesannya.
PMTS FTSP UII juga diharapkan bisa melakukan evaluasi terhadap diri sendiri yaitu dengan menilai pencapaian dan mengetahui dimana letak kekurangannya sehingga nantinya bisa terus menciptakan sebuah proses yang lebih baik lagi ke depan. Acara tersebut dilanjutkan dengan prosesi simbolis memotong tumpeng, penyerahan cinderamata, dan diakhiri dengan sarasehan pengelola dan dosen yang disampaikan oleh Dr. Ir. Luthfi Hasan, MS. (RRA/ESP)