Cilacs UII Terima Kunjungan LTC Universitas Semarang
Studi banding merupakan kegiatan yang bertujuan menambah wawasan dan pengetahuan untuk pengembangan institusi menjadi lebih baik. Kegiatan seperti ini tentunya membawa dampak positif bagi institusi yang menjalankannya. Kamis (8/8) LTC (Language Training Center)- Universitas Semarang (USM) Jawa Tengah mengunjungi Cilacs UII dalam rangka menggali tata kelola pusat bahasa yang mandiri. Pertemuan tersebut fokus pada pengelolaan tes kompetensi bahasa Inggris jenis TOEFL yang selama ini sudah dilakukan oleh Cilacs UII.
Kedatangan rombongan LTC-USM yang dipimpin oleh Dini Anggraheni sebagai Ketua LTC- USM Semarang yang didampingi oleh bagian penjaminan mutu, bagian BP serta sekretaris LTC-USM Semarang Jawa Tengah. Mereka disambut hangat di ruang Direktur Cilacs UII Kantor-2 Gedung Bookstore UII Lantai 2 oleh Direktur Cilacs UII Fitri Nugraheni, Ph. D bersama Aditya Suci selaku Kepala Departemen Pemasaran dan F. Aldhika Dienza selaku Kepala Departemen Litbang Cilacs UII.
Selama pertemuan berlangsung, diskusi dilakukan secara dua arah, masing-masing institusi menyampaikan kondisi serta perkembangan berbagai program yang sudah dijalankan hingga saat ini. Ketika memberikan sambutannya, Fitri Nugraheni, Ph.D selain menyampaikan rasa bangganya juga memaparkan bagaimana sebuah kebijakan pimpinan institusi membawa pengaruh kepada perkembangan perusahaan.
Kebijakan yang dimaksud adalah keputusan-keputusan yang tepat dan strategis yang sangat diperlukan untuk pengembangan institusi. “Ketika potensi yang sudah ada perlu dorongan untuk memasarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga upaya meraih target yang diinginkan dapat tercapai. Namun semua itu tentu diperlukan usaha yang berkesinambungan terutama dalam membangun network baik dari sisi internal maupun external”, ungkapnya.
Pada akhir pertemuan kedua belah pihak menyampaikan harapan dalam pertemuan ini dapat membawa manfaat positif serta menambah wawasan dan pengalaman baru yang bisa membawa dampak positif bagi perkembangan institusi. (ANK/ESP)