,

Mahasiswa KKN UII Tingkatkan Potensi Daerah di Magelang

Mahasiswa peserta program Kuliah Kerja Nyata Universitas Islam Indonesia (KKN UII) menyuguhkan beragam inovasi potensi daerah melalui Ekspo Produk KKN di Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, pada Selasa (27/19). Dalam gelaran ini, juga ditampilkan hasil kegiatan berbagai bidang yang menjadi lingkup dari kegiatan KKN UII Angkatan 59 di wilayah tersebut.

Sebanyak 341 mahasiswa yang terbagi dalam 27 unit melaksanakan KKN sejak tanggal 31 Juli 2019 di delapan desa. Secara topografi, wilayah ini berketinggian rata-rata 1300 meter di atas permukaan air laut, dikelilingi oleh Gunung Merbabu, Telomoyo, dan Andong. Ngablak merupakan penghasil sayuran dan ternak terutama susu sapi, selain juga dikenal mempunyai akar budaya dan kesenian yang kuat.

“Dari 16 desa di Ngablak, mahasiswa KKN ditempatkan di delapan desa mitra yang dikembangkan dengan pendekatan one village, one product, one concept,” tutur Rektor UII, Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. yang turut hadir dan membuka secara resmi penyelenggaraan ekspo.

Disampaikan Fathul Wahid rencana pengembangan kawasan desa mitra secara komprehensif dibuat. Beragam purwarupa produk dihasilkan dari potensi lokal, mulai dari kentang dan bit menjadi keripik dengan beragam variasi, jagung menjadi beberapa makanan olahan, kopi dengan kemasan siap edar, sawi putih menjadi kimchi, dan lain-lain. Purwarupa produk lain seperti pestisida organik juga ditampilkan.

“Semoga kehadiran mahasiswa UII di Ngablak yang sudah lebih dari 5 tahun secara berturut-turut, memberikan dampak yang langgeng untuk pengembangan desa mitra,” harap Fathul Wahid.

Dalam kesempatannya, Fathul Wahid menyinggung pentingnya program penguatan desa mitra UII ke depan. Apresiasi disampaikan kepada mahasiswa KKN yang telah mengikuti kegiatan belajar di masyarakat dengan baik dan memberikan manfaat melalui kegiatannya. “Mahasiswa diharapkan selalu memberikan peran inovatif dalam memberdayakan masyarakat,” tandasnya.

“Selain itu terimakasih dan penghargaan juga kami sampaikan atas sambutan positif masyarakat dan pemerintah setempat terhadap kegiatan KKN UII,” imbuh Fathul Wahid.

Penyelenggaraan Ekspo Produk KKN turut dihadiri Dinas Pariswisata, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabuaten Magelang, Camat Ngablak, Kepala Desa Bandungrejo, dan tokoh masyarakat setempat. Hadir pula dosen pembimbing lapangan, staf pusat KKN Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) UII, dan Pengurus Ikatan Keluarga UII (IKI).

Respon positif disampaikan oleh Dinas Pariwisata, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Magelang, dan Camat Ngablak dalam sambutannya. Secara eksplisit berharap peran lebih jauh UII dalam kegiatan penelitian maupun pengabdian masyarakat di wilayah Kabupaten Magelang.

Sementara Kepala Pusat KKN UII, dr. Raden Edi Fitriyanto, M.Gizi. menambahkan, pihaknya mengawal secara intensif proses kegiatan yang dilaksanakan sebagai kegiatan akademik dengan metode pengabdian masyarakat berdasarkan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK).

Menambahkan Rektor UII, disebutkan beberapa di antaranya yakni penyusunan profil potensi desa, profil kehidupan keagamaan, desain pengembangan wisata, pelatihan pengelolaan badan usaha milik desa, inovasi produk olahan hasil pertanian, pelatihan pembuatan biopestisida, komposter, inovasi pakan ternak, pelatihan kewirausahaan dan pemasaran, kegiatan pendidikan, kegiatan dakwah dan lain-lain.

Menurut Raden Edi Fitriyanto, hasil pertanian berupa sayur-sayuran yang melimpah saat panen di wilayah ini merupakan permasalahan klasik yang berakibat harga turun drastis dan banyak hasil panen terbuang sia-sia. Hal ini yang kemudian menginspirasi program inovasi produk hasil olahan yang bernilai lebih tinggi oleh mahasiswa KKN sebagai solusinya.

“Seperti kimchi, thai tea, nugget sayur, pemanfaatan sayuran sisa untuk pellet pakan kelinci, biopestisida berbasis nikotin, dan pembuatan komposter pupuk kandang, yang semua proses terstandar dan menggunakan teknologi sederhana sesuai dengan ketersediaan di masyarakat,” jelasnya.