UII Tingkatkan Kapasitas Belajar Mahasiswa Melalui Learning Center
Berbagai upaya dilakukan Universitas Islam Indonesia (UII) agar mahasiswanya dapat menjalani aktivitas belajar di kampus dengan baik. Lazimnya para mahasiswa khususnya pada awal perkuliahan akan di hadapkan dengan berbagai tantangan, baik dalam hal akademik maupun non-akademik. Mahasiswa dituntut menjadi sosok yang adaptif dan dengan cepat dapat memahami dinamika pada jenjang pendidikan tinggi ini.
UII melalui Direktorat Kemitraan/Kantor Urusan Internasional (DKKUI) menginisiasi sebuah layanan baru yang disebut dengan UII Learning Center. Layanan ini diharapkan dapat membantu mahasiswa UII dalam menjalani proses perkuliahan. Menurut Ginanjar Gailea, M.A. Learning Center UII merupakan layanan untuk membantu mahasiswa dalam meningkatkan kapasistas belajar mereka di kelas melalui penguatan kemampuan berpikir, penulisan akademis, berbicara (presentasi) serta kemampuan bahasa Inggris.
Dalam rangka mematangkan pengelolaan layanan UII Learning Centre tersebut, belum lama ini perwakilan dari DKKUI UII Riefki Fajar Ganda Wiguna, M.Hum. dan Ginanjar Gailea, M.A., melakukan kunjungan selama dua hari ke Student Service Division, The University of Queensland Australia. Kunjungan ini dalam rangka mempelajari manajemen layanan kemahasiswaan serta jenis-jenis layanan yang diberikan kepada mahasiswa.
Disampaikan Ginanjar Gailea, dalam agenda kunjungan ini, berdiskusi dengan sejumlah pihak dari Student Service Division, perpustakaan, lembaga bahasa, dan pengelola program-program akulturasi mahasiswa baru. “The University of Queensland (UQ) menjadi referensi yang tepat dikarenakan memiliki cakupan layanan mahasiswa yang cukup luas dengan sistem pengelolaan yang sangat baik,” ungkapnya.
Selain membahas tentang layanan mahasiswa, dalam pertemuan dengan Student Service UQ juga didiskusikan tentang kemungkinan kerjasama antara Student Service dengan Learning Center UII. Manejer Student Service, Renee de Simone menyambut baik adanya usulan kerjasama ini. Menurutnya, Student Service UQ siap membantu Learning Center UII dalam mengembangkan layanan mahasiswa melalui sejumlah program seperti workshop, Training of Trainers (ToT), dan manajemen layanan.
Kunjungan ke UQ juga dimanfaatkan perwakilan dari Learning Center UII untuk berdiskusi dengan perwakilan dari Institute of Continuing and TESOL Education (ICTE), Phillip Fredericks tentang program-program peningkatan kapasitas pengajaran dosen. Dalam kesempatan ini, perwakilan dari UII juga bertemu dengan pengelola program-program akulturasi mahasiswa asing seperti Global Mates.
“Adapula pertemuan dengan mahasiswa Indonesia yang sedang berkuliah di UQ, lebih membahas tentang pengalaman-pengalaman mereka menggunakan layanan yang disediakan oleh Student Service Division,” ujar Riefki Fajar.
Sementara disampaikan Renee de Simone, layanan kepada mahasiswa di UQ diberikan oleh Student Advisor dan Learning Advisor. Student Advisor bertugas memberikan bantuan dalam hal-hal non-akademik yang berhubungan dengan kesehatan mental dan psikis mahasiswa. “Layanan ini dapat membantu mahasiswa dalam mengurangi tingkat stress karena tuntutan perkuliahan serta melatih mereka untuk rileks,” jelasnya.
Renee de Simone menambahkan, Learning Advisor berperan membantu mahasiswa dalam hal akademis dan perkuliahan seperti menulis essay yang baik, menggunakan referensi penulisan yang tepat, serta membantu dalam hal tata bahasa. “Learning Advisor akan siap sedia membantu memberikan masukan atau tips kepada setiap mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen,” paparnya. (GG/RS)