Kesempatan Melanjutkan Studi ke Prancis Semakin Terbuka

Ungkapan ‘tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina’ dan ‘tuntutlah ilmu sampai ke liang lahat’ menganjurkan kita untuk gigih menuntut ilmu. Melanjutkan studi ke luar negeri menjadi pilihan tepat, tetapi persoalan finansial kadang menjadi momok yang tak terhindarkan. Walaupun sudah ada layanan beasiswa baik oleh pemerintah ataupun sektor swasta, banyak orang menganggap pengurusan dokumen dan perizinan untuk studi ke luar negeri masih terbilang rumit. Inilah yang menjadi perhatian Warung Prancis Universitas Islam Indonesia (UII) yang mengadakan info session beasiswa studi ke Prancis pada Selasa (9/4) di Gedung Moh. Hatta, Perpustakaan Pusat UII.

Disampaikan Andriane A. Febreinza, selaku penanggung jawab Campus France, Prancis menjadi pilihan tepat melanjutkan studi karena kemudahan bahasa dan ranking universitas di Prancis yang menempati urutan 40 besar dalam Shanghai Ranking Academic Ranking of World Universities (ARWU) 2018.

Menurutnya, Campus France adalah layanan yang disediakan langsung oleh Kedutaan Besar Prancis sebagai wadah informasi untuk studi ke Prancis dalam bentuk situs web (campusfrance.org).

Selain itu, Warung Prancis UII turut menghadirkan alumni yang telah menyelesaikan studi dari Prancis, yakni Diah dan Kirana G.L. Hernanda. Mereka menyampaikan bahwa walaupun biaya yang harus dibayar untuk studi di Prancis dapat mencapai hingga 7000 €, biaya itu dapat ditekan dengan beasiswa yang tersedia di Campus France hingga enam puluh persen.

Diah juga menjelaskan bahwa universitas baik negeri maupun swasta tidak berpatokan pada ranking karena setiap universitas memiliki spesialisasi sendiri. “Jadi lembaga survey ranking tidak terlalu menjadi patokan, tinggal teman-teman menentukan minatnya ke mana”, ujarnya.

Sedangkan Kirana menyampaikan pengalamannya tinggal di Prancis, yang membuatnya sadar akan pentingnya menguasai Bahasa Prancis jika ingin melanjutkan studi di Prancis. “Saya pernah punya teman yang sempat ditipu karena kemampuan Bahasa Prancisnya kurang,” ungkapnya.

Untuk mengukur kemampuan berbahasa Prancis perlu mengikuti Diplôme d’études en langue française (DELF). “Perlu untuk mencapai skor DELF yang cukup untuk studi di sana karena kalau tidak, dapat memperlambat komunikasi, atau hal-hal yang tidak diinginkan lainnya,” jelasnya.

Terakhir ia menegaskan bahwa ada tiga poin yang perlu untuk dicatat jika ingin melanjutkan studi ke Prancis. “Yang pertama adalah riset, cari tahu tentang segalanya, baik universitas, dokumen, tata cara beretika, dan lain-lain secara detil. Kedua miliki kemampuan Bahasa Prancis yang cukup, dan terkahir adalah buatlah curriculum vitae (CV) dan rencana studi yang otentik,” pungkasnya. (IG/ESP)