,

UII dan UIN Antasari Perkuat Kemitraan

Perguruan tinggi dituntut mampu beradaptasi dalam menghadapi era disrupsi. Selain mencetak lulusan yang berdaya saing global, perguruan tinggi juga diharapkan dapat memberikan kontribusi aplikatif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Untuk menjawab tantangan ini, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan membuka diri melalui penguatan kemitraan dengan berbagai pihak.

Demikian disampaikan Prof. Dr. Mujiburrahman, M.A., Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin dalam acara penandatanganan nota kesepahaman bersama antara UIN Antasari dengan Universitas Islam Indonesia serta 23 mitra lainnya, Jumat, (30/1) di Kampus UIN Antasari, Banjarmasin. Hadir dalam acara tersebut Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., Rektor Universitas Islam Indonesia (UII).

Ditambahkan, kemitraan perguruan tinggi perlu dilandasi dengan suatu pandangan bahwa kerja sama yang dilakukan merupakan wujud untuk melakukan kebaikan. Guna menjamin mutu kemitraan, implementasi perjanjian kerja sama juga menjadi hal penting untuk selalu diupayakan. “Perjanjian yang ditandatangani hari ini adalah niat yang harus diwujudkan dalam kenyataan dalam bekerja sama untuk kebaikan,” ungkap Mujiburrahman.

Senada dengan hal tersebut, Fathul Wahid menyampaikan bahwa kerja sama adalah ikhtiar meningkatkan kecepatan untuk merespon perkembangan yang ada. “Kerja sama UII dan UIN Antasari mudah-mudahan menjadi awal dari aktivitas bersama yang bermanfaat kepada lebih banyak pihak,” ungkap Fathul.

Meskipun penandatanganan nota kesepahaman bersama baru dilaksanakan pada tahun 2018, kerja sama UII dan UIN Antasari telah berjalan sejak beberapa tahun terakhir. Kerja sama tersebut dilaksanakan melalui penelitian kolaboratif antara Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) UII dan Fakultas Syariah UIN Antasari.

Dengan penandatanganan nota kesepahaman bersama, kerja sama UII dan UIN Antasari diperluas ke bidang pengajaran dan pengabdian masyarakat. Penguatan kemitraan ini merupakan upaya yang penting untuk dapat meningkatkan kualitas luaran implementasi kerja sama antara kedua pihak.

Kerja sama lintas rumpun ilmu juga menjadi bagian dari agenda prioritas UII dan UIN Antasari. Disampaikan Fathul, kemitraan yang ideal adalah kerja sama yang dilakukan oleh aktor yang variatif dan saling melengkapi. Kemitraan semacam ini akan mampu membuat dampak yang lebih berkelanjutan. “Kerja sama seperti ini dapat diumpamakan seperti keragaman dalam hutan. Hutan yang monokultur tidak bisa bertahan, tapi hutan yang multikultur jauh bisa bertahan jangka panjang,” ungkap Fathul menutup sambutannya.