,

Pesona Ta’aruf Awali Masa Orientasi Mahasiswa Baru UII

Sebanyak 5.638 mahasiswa baru Universitas Islam Indonesia (UII) pada jenjang Sarjana dan Diploma Tahun Akademik 2018/2019 sejak pagi hari telah memadati halaman Gedung Soekiman Wirjosandjojo, Kampus Terpadu UII, Rabu (15/8). Mahasiswa baru UII dari berbagai Program Studi tersebut berkumpul guna mengikuti kegiatan orientasi kampus dan ta’aruf.

Di tahun 2018 ini, kegiatan penyambutan mahasiswa baru yang biasa disebut dengan Pesona Ta’aruf (PESTA) mengangkat tema “Internalisasi Nilai-Nilai Profetik Pada Diri Mahasiswa Baru Melalui Gerakan Intelektual Kolektif Sebagai Ikhtiar Guna Terwujudnya Insan Ulil Albab”. Kegiatan dihadiri jajaran pimpinan universitas yakni Rektor, para Wakil Rektor, para Dekan dan Wakil Dekan.

Disampaikan Fathul Wahid, PESTA UII merupakan orientasi awal untuk menyiapkan para mahasiswa baru menjadi warga universitas, menjadi manusia dewasa yang bertanggung jawab dengan dirinya. Menurutnya, Para mahasiswa terpilih hendaklah bangga akan kemampuannya serta tetap rendah hati dan tidak sombong.

“Pada tahun ini, UII menerima 26.967 pendaftar dan 5.638 di antaranya diterima sebagai mahasiswa baru. Hal ini membuktikan bahwa UII menerima mahasiswa pilihan dari seluruh Indonesia. 93 mahasiswa di antaranya merupakan Hafiz Qur’an,” ujarnya.

Fathul Wahid menuturkan, di UII para mahasiswa tidak hanya dibekali dengan disiplin ilmu yang menjadi pilihannya, tetapi juga bekal ilmu agama. “UII akan membekali para mahasiswanya ilmu pengetahuan dan agama, untuk kesejahteraan bangsa ke depan,” ujarnya.

Di hadapan mahasiswa baru Fathul Wahid berharap agar kesempatan yang telah diperoleh mahasiswa baru dapat disyukuri serta dimaksimalkan manfaatnya. ”Kesempatan yang dimiliki hendaknya disyukuri dengan kerja keras, niat yang lurus, usaha yang serius diimbangi dengan mengembangkan diri untuk menjadi manusia dewasa dengan semua tanggung jawab yang melekat,” ujarnya.

Fathul Wahid menambahkan, para mahasiswa UII di masa yang akan datang akan menentukan masa depan Indonesia, para mahasiswa merupakan calon pemimpin bangsa dan intelektual pada waktunya. “Waktu akan cepat berlalu, akan tetapi kalian yang akan menjadi pilotnya,” tutupnya.

Sementara disampaikan Ketua Panitia PESTA 2018 Muhammad Fuad Ali, melalui kegiatan ini mahasiswa baru dapat memahami peran dan fungsi sebagai mahasiswa. “Empat peran utama mahasiswa di antaranya sebagai agent of change, iron stock, social control, dan moral force,” ujarnya.

“Mahasiswa diharapkan dapat lebih peka terhadap situasi lingkungan sekitar, serta berproses dimanapun berada nantinya,” ujar Fuad Ali. (RRM/RS)