DPPM UII Selenggarakan Workshop Peningkatan Kualitas Luaran Riset

Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) UII bekerjasama dengan Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Kemenristekdikti mengadakan workshop peningkatan kualitas luaran riset. Acara bertemakan “Peningkatan Kualitas Output Penelitian Program Peningkatan Kapasitas Riset Tahun 2018” berlangsung di Hotel Eastparc Yogyakarta pada 19-20 Juli 2018. Para peserta yang hadir merupakan para dosen yang tengah menempuh studi doktor di berbagai universitas yang ada di wilayah DIY.

Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik & Riset UII, Dr. Imam Djati Widodo, M.Eng.Sc menyampaikan diadakannya workshop tersebut memiliki relevansi dengan tantangan yang tengah dihadapi para peneliti dan dosen di Indonesia. Salah satunya yakni bagaimana meningkatkan publikasi ilmiah di jurnal internasional bereputasi. Selain itu, ia juga menyebut tidak sedikit para dosen yang kesulitan menyusun road map penelitian pasca menyelesaikan studi S-3 nya. “Jangan sampai nanti para dosen masih kebingungan akan meneliti apa nantinya. Oleh karena itu, melalui workshop belajar tentukanlah rancangan penelitian ke depan selama menempuh karir sebagai dosen”, ujarnya.

Sementara itu, Kepala Subdirektorat Peningkatan Kapasitas DRPM DIKTI, Dr. Mustangimah, M.Si menyebut adanya peningkatan publikasi para peneliti Indonesia di jurnal terindeks Scopus. “Indonesia memiliki jumlah publikasi terindeks Scopus ke-2 terbanyak setelah Malaysia di lingkup ASEAN. Per Juni 2018, kita hanya terpaut 259 selisih publikasi. Jumlah publikasi kita sudah mendahului Thailand dan Singapura”, terangnya.

Meski demikian, pihaknya tidak lantas cepat berpuas diri karena masih banyak area lain yang perlu ditingkatkan. Salah satunya yakni kualitas output para peneliti Indonesia yang dirasa belum memenuhi harapan DIKTI. “Yang pertama kita kejar memang kuantitas. Ke depan kualitas harus ditingkatkan karena 60% publikasi kita yang terindeks Scopus masih merupakan prosiding. Sehingga tingkat sitasi oleh peneliti asing pun masih tergolong rendah”, jelasnya.

Untuk itu, ia berharap para peserta dapat menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dari penyelenggaraan workshop. Di dalam workshop akan banyak dibahas mengenai strategi memilih jurnal yang baik, strategi menulis manuskrip, termasuk konsultasi insentif dengan para pakar yang dihadirkan.