,

LIMA Basketball CJYC 2018 Resmi Dibuka

Perhelatan Liga Mahasiswa (LIMA) Basketball Kaskus Central Java and Special Region of Yogyakarta Conference (CJYC) 2018, di GOR Ki Bagoes Hadikoesoemo Universitas Islam Indonesia (UII) secara resmi dibuka pada Rabu (18/7). Seremoni pembukaan dihadiri oleh Wakil Rektor III UII, Dr. Drs. Rohidin, S.H., M.Ag., General Manager LIMA, Rida Achmad, Ketua Harian Pengprov Perbasi DIY, Singgih dan seluruh peserta serta wasit. Kompetisi dijadwalkan akan berlangsung selama tujuh hari, yakni pada 18-25 Juli 2018.

Disampaikan Dr. Rohidin, UII sangat mendukung penyelenggaraan LIMA karena mempunyai tujuan yang searah dengan program-program UII dalam bidang pembinaan bakat dan minat olahraga di tingkat mahasiswa, yaitu mencetak atlet professional kebanggaan bangsa. ”Apalagi kami mengetahui bahwa LIMA memberikan syarat yang cukup selektif dan mampu mengkombinasikan antara olahraga dan nilai akademik seperti persyaratan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan lain-lain,” imbuhnya.

Dr. Rohidin menuturkan, tujuan dari LIMA pada dasarnya juga sama dengan program-program yang ada di UII, seperti halnya UII menyediakan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) bidang olahraga beserta fasilitasnya, memberikan beasiswa bagi para atlet berprestasi, serta mendorong mahasiswa untuk terjun langsung ke masyarakat melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan sebagainya.

Lebih lanjut disampaikan Dr. Rohidin, untuk menjadi unggul tidak cukup dengan belajar di bangku kelas, namun juga harus ada pengasahan skill dan kepedulian terhadap masyarakat. ”Demikian juga, jika kita hanya mengasah skill tanpa mau belajar di kelas maka keunggulan akan sulit kita raih. Bagaimanapun, pendidikan merupakan tonggak paling penting bagi masa depan setiap orang termasuk para atlet,” tandasnya.

Menurut Dr. Rohidin juga penting untuk ditanamkan, bahwa kompetisi bukan hanya tentang menang dan kalah, atau tentang siapa yang hebat dan siapa yang lemah. ”Kompetisi ini merupakan momen yang tepat dan berharga bagi para mahasiswa untuk dapat belajar, berinovasi, berkreasi dan berprestasi secara sehat. Kompetisi ini juga harus dapat dijadikan sebagai ajang silaturahim,” paparnya.

Sementara disampaikan Rida Achmad, LIMA merupakan organisasi independen yang bergerak dalam mengembangkan mahasiswa. ”Banyak orang yang salah paham, kami bukan Even Organizer (EO), kami adalah organisasi yang memang memiliki visi dan misi secara keseluruhan adalah untuk mengembangkan industri olahraga melalui mahasiswa,” ujarnya.

Rida Achmad menambahkan, selama beberapa tahun ini LIMA melaksanakan banyak kompetisi. LIMA berharap bisa membagi pengalaman tentang industri olahraga. ”Banyak sekali sebenarnya, mulai dari promosi, edukasi, dan lain sebagainya. Jadi kalau bicara perkembangan industri olahraga, itu tidak hanya didominasi oleh satu cabang disiplin saja, tapi juga banyak disiplin ilmu yang bisa terlibat,” ujarnya. (RS)