,

Pengetahuan Kewirausahaan Penting Bagi Mahasiswa

Program Studi Manajemen UII menyelenggarakan Workshop Kewirausahaan (entrepreneurship) dan Business Model Canvas, Sabtu (25/3), bertempat di Kampus Fakultas Ekonomi UII, Condongcatur Yogyakarta.

Workshop yang dihadiri tidak kurang dari 200 mahasiswa UII ini, mengundang tiga pembicara yakni  Arif Singapurwoko, SE., MBA. selaku Business Canvas Model Tutor, Chairunnisa owner Quick Tenan IBISMA UII dan Andi Rahadian owner dari HANIKI Pisang Crispy. Secara resmi jalannya workshop dibuka oleh Ketua Program Studi Manajemen UII, Dr. Drs. Sutrisno, MM.

Dalam sambutanya Dr. Sutrisno menjelaskan diselenggarakannya workshop merupan bentuk stimulus bagi mahasiswa untuk dapat mengembangkan kemampuan dalam hal entrepreneurship. Kemampuan ini merupakan salah satu profil dari lulusan manajemen FE UII. Selain itu Ia juga berharap, nantinya setelah lulus dari Program Studi Manajemen UII para mahasiswa juga mampu membangun lapangan pekerjaan untuk orang lain.

Lulusan jurusan manajemen dirancang untuk memiliki tiga profil lulusan yakni akademisi, manajer profesional dan entrepreneur. “Dengan penyelenggaraan workshop ini, kami berharap dapat memeberikan motivasi kepada mahasiswa bahwa menjadi entrepreneur adalah tindakan yang mulia, karena mampu memberikan pekerjaan kepada orang lain,” jelas Dr. Sutrisno.

Sementara pada sesi pemaparan materi, Andi Rahadian F di awal materinya menjelaskan untuk menjadi entrepreneur yang sukses harus mampu mengasah diri dalam menganalisis  peluang usaha yang memungkinkan di lngkungan sekitar kita dan berani mencoba mengambil risiko.

“Apa saja yang bisa saya jual, saya jual. Yang penting kita bisa analisis kesempatan pasar dan menjadikannya sebagai media pembelajaran untuk mengasah kemampuan entrepreneur,” jelas Andi.
Andi menambahkan dalam memulai setiap usaha agar senantiasa berdoa dan meminta restu kepada orang tua karena sebaik-baiknya usaha adalah yang diikuti dengan doa. Ia juga menjelaskan, kunci dari keberhasilan marketing adalah kemampuan mengelola branding.

Penggunaan permainan lampu dan cat pada outlet penjualan menurut Andi merupakan salah satu cara untuk menarik perhatian pelanggan. Selain itu penggunaan bahan baku yang berkualitas dan pengemasan produk yang menarik juga merupakan cara dalam membangun image produk.

“Untuk membangun brand image kita harus melek fotografi, melek promosi dan melek tempat jual. Melek fotografi ndak harus kita yang foto, kita bisa sewa orang lain yang profesional. Tempat yang bersih dan karyawan yang fresh juga dapat mencerminkan branding produk,” jelas Andi kepada peserta workshop.

Di sisi lain Arif Singapurwoko menjelaskan banyak cara dalam memulai bisnis. Keterbatasan modal bukan lagi menjadi sebuah alasan dalam memulai usaha. Saat ini menurutnya yang diperlukan adalah kemauan untuk memulai dan ide kreatif. Karena saat ini banyak investor yang mau mendanai rintisan usaha usaha kreatif.

Selain itu, Arif singapurwoko dalam kesempatannya menjelaskan kerangka busines plan yang akan di tawarkan kepada investor hendaknya disusun dengan sistematis agar memudahkan investor dalam menangkap poin poin penting yang ingin disampaikan.

Dalam materinya Arif memperkenalkan sebuah tool yaitu Business Model Canvas yang mempermudah dalam menyajikan poin poin informasi penting yang dibutuhkan investor. Tools ini terdiri dari sembilan blok kunci invormasi penting dalam konsep business plan yang akan ditawarkan.

“Business model canvas merupakan alat business plan dengan sembilan blok poin penting pada rencana bisnis yang akan disampaikan kepada investor. kesembilan blok itu berisi informasi mengenai customer segment, value proposition, channels, customer relationship, revenue stream, key resources, key activity, key partner dan cost structure,” jelas Arif. (BDY/RS)