KODISIA UII Adakan Pelatihan Perawatan Jenazah

Ada kewajiban yang harus dilakukan oleh sesama muslim kepada muslim yang telah meninggal, di antaranya adalah merawat jenazahnya. Tata cara merawat jenazah merupakan ilmu syar’i yang perlu diketahui seorang muslim. Pentingnya ilmu mengenai perawatan jenazah ini yang mendasari Direktorat Pendidikan dan Pengembangan Agama Islam (DPPAI) Universitas Islam Indonesia (UII) melalui Korps Dakwah Universitas Islam Indonesia (KODISIA) menyelenggarakan pelatihan kepengurusan jenazah pada Ahad (13/5), bertempat di Auditorium lt. 3 Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII.

Bekerjasama dengan Yayasan Bunga Selasih Yogyakarta, pelatihan ini diselenggarakan secara gratis untuk mahasiswa dan umum. Adapun materi keperawatan jenazah disampaikan oleh Ustadz Andi Mastara yang meliputi wawasan mengenai kewajiban merawat jenazah, serta tuntunan merawat jenazah sesuai syari’at, terutama tata cara memandikan dan mengkafani. Setelah pemaparan materi, peserta dipersilakan mempraktikan secara langsung dengan dipandu instruktur.

Abdul Muiz selaku ketua panitia menyampaikan bahwa tujuan diselenggarakan kegiatan ini adalah untuk memberi wawasan terhadap mahasiswa mengenai tata cara perawatan jenazah yang merupakan ilmu syar’i. “Kami melihat banyak di antara mahasiswa yang sibuk mencari ilmu namun waktu untuk mempelajari ilmu syar’i itu kurang, berangkat dari situ kami termotivasi untuk menyelenggarakan kegiatan ini,” ujarnya.

Selain itu, kegiatan ini juga merupakan wujud KODISIA dalam melakukan pengabdian masyarakat terhadap warga sekitar UII. “Kami mengundang bukan hanya mahasiswa, Lembaga Dakwah Fakultas (LDF) dan Lembaga Dakwah Kampus (LDK), tapi juga takmir masjid dari luar UII, terutama dari daerah Sleman,” tuturnya.

Muiz juga menyampaikan, diharapkan dengan kegiatan ini mahasiswa dapat mempraktikannya di kampung halaman masing-masing, dikarenakan adanya tuntunan syariat untuk merawat jenazah oleh keluarga yang terdekat. “Tidak ada alasan untuk seseorang untuk menolak untuk melakukan perawatan jenazah, terutama bagi keluarganya,” tutup mahasiswa Teknik Informatika tersebut. (MIH/RS)