Mahasiswa UII Wakili Indonesia Pada Ajang SGD7 Conference di Thailand
Mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) UII, Ahmad Zain (2015), menjadi wakil Indonesia dalam ajang Global Sustainable Development Goal 7 (SGD7) Conference by United Nations dan UN Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UN ESCAP), pada 21-23 Februari 2018 di United Nations Conference Center, Bangkok Thailand.
Zain menjelaskan bahwa pola keikutsertaannya apada ajang ini melalui seleksi online yang dilakukan oleh penyelenggara. Seleksi online dilakukan dengan menjawab beberapa pertanyaan, esai, dan seleksi rancangan program inovatif untuk membantu penerapan SGDs (SDG7 Partnership Exchange) kedepan.
Jalannya kegiatan dimulai dengan kegiatan khusus yang diprogram selama satu hari untuk memfasilitasi kegiatan sharing pengalaman dan gagasan dari setiap lapisan masyarakat yang tergabung sebagai peserta. Agenda hari pertama fokus pada SDG7 Partneship Exchange. Berlanjut pada hari kedua dan ketiga fokus pada plenerary session berupa konferensi dan presentasi dari tokoh-tokoh PBB dan penggiat SDG7.
Zain menjalaskan bahwa perannya lebih kepada membagikan inovasi yang dia punya dalam sesi SDG7 Partnership Exchange. SDG7 merupakan goals pada bidang Energi. Ia merasa energi memang menjadi salah satu kunci pokok dalam kehidupan manusia. Sebagai seorang mahasiswa psikologi, Zain merasa Energi sangat erat kaitannya dengan kesehatan mental masyarakat.
Disampaikan Zain, contoh dasar adalah energi listrik, tanpa listrik, mungkin kehidupan masyarakat masih pada pola tradisional, dan penyebaran informasi bahkan teknologi akan terhambat. Kesenjangan ini yang sering membuat kesejahteraan masyarakat tidak merata.
Zain membuat inovasi untuk mendukung goals ini dengan nama “Gotong Royong SGD7 program as a system to increase mental health in disadvantaged regions”, Program Gotong Royong SGD7 sebagai upaya peningkatan kesehatan mental masyarakat di daerah tertinggal. Ia mengaku terinspirasi dari konsep gotong royong masyarakat Indonesia.
Harapan Zain setelah mengikuti kegiatan ini terhadap orang sekitar adalah bahwa masyarakat Indonesia memang masih berkembang, namun sudah saatnya bersama-sama untuk lebih peduli dan terbuka pada pemikiran global dunia. Lihat apa yang berhasil di negara lain, lalu berusaha menerapkan di tanah air dengan konsep dan nilai budaya Indonesia yang tetap dijunjung tinggi.
“Perlahan terus melangkah dengan doa, dan pada saatnya Indonesia akan kuat dengan keberagaman dan budaya kekeluargaannya,” ujarnya. (GT/RS)