,

UII dan Dishub Sleman Selenggarakan Uji Petik Emisi Gas Buang

Saat ini masalah pencemaran udara yang disebabkan oleh emisi gas buang kendaraan bermotor sudah sangat mengkhawatirkan. Merespon hal tersebut, Dinas Perhubungan Pemerintah Kabupaten Sleman bekerjasama dengan Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan kegiatan Uji Petik Emisi Gas Buang Pada Rabu (28/2) di kampus terpadu Universitas Islam Indonesia.

Disampaikan Kepala Seksi Keselamatan Transportasi Dinas Perhubungan Pemerintah Kabupaten Sleman, Bambang Sumedi Laksono, diadakannya uji petik emisi gas buang ini untuk menjaga kebersihan udara. Selain itu juga dalam rangka menjalankan amanat Undang-Undang No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan agar setiap kendaraan bermotor yang beroperasi di jalan harus memenuhi ambang batas gas buang.

Lebih lanjut, Bambang menjelaskan alasannya menggandeng perguruan tinggi karena akan lebih efisien. “Biasanya kendaraan yang masuk dan keluar di Universitas adalah bersifat rutin sehingga bisa dipastikan kendaraan tersebut adalah kendaraan yang ada di Sleman khusunya,”. Jelasnya.

Ia berharap agar setiap pemilik kendaraan bermotor bisa menaati aturan tentang ambang batas gas emisi yang telah ditetapkan. Ini penting agar lingkungan di Jogja menjadi lingkungan yang bebas polusi kotor dan memenuhi ambang batas emisi gas.

Sementara itu, Kepala Divisi Inventaris dan Pemeliharaan Direktorat Sarana Prasarana UII, Poniman A.Md mengungkapkan UII sangat mengapresiasi diadakannya Uji Petik Emisi Gas Buang.

“UII dalam hal ini sangat mendukung kegiatan positif seperti ini, Uji Emisi Gas Buang merupakan agenda penting yang harus dilakukan karena tidak menutup kemungkinan kendaraan yang masuk ke UII baik itu roda dua ataupun roda empat dalam keadaan tidak baik, sehingga sekali lagi kami sangat senang adanya kerjasama seperti ini,”. Ungkapnya.

Poniman berharap dengan adanya Uji Petik Emisi Gas Buang yang masuk wilayah kampus UII maka bisa meningkatkan kesadaran pengguna kendaraan akan pentingnya hal tersebut dan pentingnya memelihara kendaraan, untuk mendukung udara yang bebas polusi.

Berdasarkan data yang disampaikan Poniman, dari total 203 kendaraan yang diuji, tercatat ada 171 kendaraan berbahan bakar bensin yang lulus dan 10 kendaraan yang tidak lulus sedangkan untuk kendaraan yang berbahan bakar solar terdapat 19 kendaran yang lulus dan 3 kendaraan yang tidak lulus. (EF)