Ahli Bidang Teknologi Data Semakin Dibutuhkan

Kemajuan bidang teknologi informasi yang berdampak pada perubahan di berbagai bidang perlu direspon melalui percepatan kapabilitas tenaga kerja dengan terjun ke bidang data teknologi. Bidang ini dinilai banyak pihak akan menjadi kekuatan pertumbuhan di masa yang akan datang.

Topik tersebut tergambar dalam acara yang diselenggarakan oleh IYKRA bekerjasama dengan Program Studi Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UII, di Gedung Krida Bhakti, Sekertariat Negara, Jl. Veteran No. 12A. Jakarta Pusat, 17 – 18 Januari 2018. IYKRA merupakan lembaga edukasi dan juga hiring solution yang berfokus pada pembangunan talent secara profesional dalam bidang data, teknologi dan bisnis.

Jalannya kegiatan yang mengusung tema “Future Force Fair” disisi dengan workshop, kompetisi, seminar serta career matching bagi sekitar 300 peserta yang mendaftar. Terdapat lima pembicara dalam acara ini, yakni representatif dari Kantor Staff Presiden, DataRobot, Bukalapak, OVO, XL Axiata dan Cloud Comrade.

Yanuar Nugroho selaku Deputi II Kepala Staf Kepresidenan menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia di era Presiden Joko Widodo memiliki sebuah visi besar dalam sektor ekonomi digital. Presiden menargetkan Indonesia menjadi kekuatan ekonomi digital terbesar di ASEAN pada tahun 2020 mendatang, dengan proyeksi nilai transaksi e-commerce mencapai 130 juta US Dollar pada tahun 2020.

“Untuk mencapai target tersebut, kami mencoba mengolah setiap transaksi online menjadi data yang informatif. Oleh karenanya, Negara akan banyak membutuhkan ahli dalam teknologi data ini,” ungkap Yanuar.

Sementara Ketua Program Studi Statistika UII, Dr. RB. Fajriya Hakim, S.Si., M.Si. menyampaikan, melalui acara yang diselenggarakan menjadi salah satu cara para mahasiswa untuk bisa melihat langsung seperti apa industri. Yakni ketika menyampaikan kebutuhan dalam sisi pengolahan data maupun dari sisi bagaimana membuat sistem yang dapat bertahan menghadapi perkembangan teknologi informasi.

Diharapkan mahasiswa memperoleh bekal yang cukup, sehingga ketika setelah lulus dapat dengan cepat terserap di dunia kerja dan dapat membantu pembangunan di Indonesia khususnya dalam bidang industri. (MWA/RS)