Pentingnya Deteksi Dini Pekembangan Anak
Periode awal perkembangan anak menjadi prioritas untuk menentukan pola tumbuh kedepannya. Hal ini disikapi Prodi Psikologi UII melalui forum diskusi bertajuk kuliah pakar dengan tema “Deteksi Dini pada Perkembangan Anak”. Menghadirkan seorang praktisi fisioterapi Almas Awanis, S.Fis., acara digelar di Auditorium Gedung Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) UII, pada Jum’at (22/12).
Dijelaskan bahwa pemeriksaan tumbuh kembang dilakukan seperti pemeriksaan fisik pada umumnya, mulai dari kepala sampai ujung kaki. Amati dengan seksama pada saat pertama kali anak dibawa oleh orang tua. Hasil pemeriksaan ini mempengaruhi pengambilan diagnosa dan rencana terapi kedepannya. “Konsep tumbuh kembang merupakan proses terus berkelanjutan yang dimulai sebelum kelahiran dan terus berjalan hingga dewasa,” Ujar Almas Awanis dalam mengawali presentasi materinya
Dijelaskan Alwas Awanis secara khusus ada 4 aspek yang digunakan dalam fisioterapi deteksi dini perkembangan anak. Cek Vital Sign atau pemeriksaan area vital seperti suhu, denyut nadi, pernapasan, lingkar kepala dan berat badan). Pemeriksaan Sensoris (taktil/ touch, vestibular, Proprioseptif, visual, auditory, smell and taste). Postural control atau kontrol tubuh seperti orang autis yang mempunyai bagian tubuh yang kerja berlebihan. Dan yang terakhir reflex atau respon stereotip terhadap stimulous sensoris.
Membahas tentang kontrol saraf reflek maka akan berpengaruh pada perkembangan otak karena otaklah yang akan mengontrol kerjanya. Terdapat beberapa contoh reflek seperti reflek primitif (tangan bayi mengepal yang dikendalikan otak), reflek rooting, reflek moro (kaget pada bayi), reflek palm of the hand grasp (genggaman tangan bayi) dan reflek sucking.
Lebih lanjut disampaikan tentang integrasi refleks yang menimbulkan beberapa efek. Reaksi perlindungan untuk kelangsungan hidup, pengembangan keterampilan motorik kasar dan halus, transaksi dari pola refleks (spontan) menjadi gerakan yang disengaja keterampilan motorik, meningkatkan ingatan, perhatian dan fokus, maturasi keterampilan sosial, dan Prestasi akademis dan perkembangan kognitif hingga dewasa.
“Pengetahuan dini menjadi penting tentang permasalahan seperti ini. Bahkan para orang tua disarankan untuk periksa anti virus terlebih dahulu sebelum melakukan program. Karena pola tumbuh anak kedepannya bukan hanya dipengaruhi sejak dia lahir namun sejak orang tua berencana melakukan program,” tutupnya. (BKP/RS)