CILACS UII Selenggarakan Festival Budaya
Kajian budaya merupakan bidang pelatihan yang menjadi fokus Cilacs UII selain bahasa. Festival budaya diadakan sebagai bentuk implementasi terhadap aspek ini untuk memantik kegiatan kebudayaan. Acara yang bertajuk Cilacs UII Cultural Festival ini mengambil tema “East Meets West”. Tema ini diambil untuk menggambarkan program budaya yang ditampilkan antara negara bagian timur dan barat. Bertempat di Cilacs UII, Gedung Booksotre, Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia pada hari Rabu (13/12).
Disampaikan Direktur Cilacs UII Fitri Nugrahaeni Ph.D bahwa acara ini diadakan dua kali dalam setahun yang sebelumnya dibentuk dalam mini festival. “Acara ini diadakan dengan maksud agar masyarakat umum khususnya UII mengenal bahwa CILACS merupakan bagian dari UII. Dan terakhir agar acara ini dapat memuaskan peserta yang hadir serta menyadarkan bahwa kompetensi kebangsaan bisa ditingkatkan salah satunya disini dengan berbagai bahasa” Ujarnya.
Terdapat berbagai acara dan stand yang di persiapkan dalam acara tersebut seperti Talkshow, Performances dan Peragaan Busana. Dalam sesi Talkshow dihadirkan dua narasumber dari dua unit yang berbeda. Pembicara pertama datang dari Australia – Indonesia Youth Association (AIYA) dengan topik “Culture in Australia”. Sementara untuk pembicara kedua menghadirkan seorang pengajar sekaligus motivator, Yono Malakiano dengan topik “Culture Gap in South East Countries”.
Berbagai pertunjukkan juga dihadirkan untuk memperkenalkan budaya dari negara lain. Selain menampilkan pertunjukan, para penampil juga menjelaskan sejarah dari tiap seni yang dipertunjukkan. Terdapat 3 macam pertunjukan yakni Pertunjukan Tari Sufi (Arab), Pertunjukan Beladiri Samurai (Jepang) dan Pertunjukan Seni Bela Diri Pencak Silat (Indonesia). Berbarengan dengan itu dihadirkan juga peragaan busana khas dari negara lain seperti Peragaan Busana Kimono/ Yukata (Jepang) dan Peragaan Busana Hanbok (Korea Selatan).
Agenda lain yang seragam yakni stand kuliner yang terdiri dari makanan khas berbagai negara. Terdapat 8 stand makanan yang dibuka dari beberapa perwakilan unit seperti BIPA/ Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (Es Tape Ketan, Gethuk dan Lumpia), Korea (Tteokbokki, Kimchi dan Miyeokguk), Jepang (Takoyaki dan Gyoza), Mandarin (Yammie, Kue Keranjang, Bakpao), Arab (Sambosa, Kacang Arab), Jerman (Sausage and Mash), Perancis (Baguette dan Garlic Bread) dan Stand Angkringan). Selain itu hadir juga stand pendukung seperti Aussie Banget Corner (ABC) UII, American Corner, IDP Jogja, Inspira, Bujinkai, Komunitas Cosplay, Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Bujinkai Kotaro Dojo. (BKP)