Merawat Nilai Budi Pekerti Pada Generasi Millineal
Teknik Kimia Universitas Islam Indonesia (UII) selenggarakan workshop bimbingan konseling dengan tema “Metode Efektif Menumbuhkan Eksistensi Nilai Kebangsaan dan Pancasila pada Siswa”. Kegiatan yang diselenggarakan di Auditorium Gedung K.H. Mas Mansur pada Rabu (6/12), ditujukan untuk para guru SMA/SMK sederajat Jogja-Jawa Tengah. Hadir dalam kegiatan tersebut Ir. Agus Taufiq M.Sc., selaku Wakil Rektor III, Ir. Drs. Faisal RM, MSIE., Ph.D., selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia UII, serta Dr. Sumaryono, M.Si., selaku pembicara pada kegiatan ini.
Dalam sambutannya Faisal menjelaskan, workshop ini merupakan program tahunan dari jurusan Teknik Kimia UII. “Disamping menambah pengetahuan dan pengalaman, juga sebagai bukti kepedulian kami perguruan tinggi kepada sekolah-sekolah, serta dalam rangka ukhuwah islamiyah juga,” ujarnya.
Agus Taufiq menyampaikan alasan dipilihnya tema dalam penyelenggaraan workshop bimbingan konseling kali ini. Menurutnya akhir-akhir ini banyak orang berbicara tentang kebangsaan, berbicara tentang Pancasila, namun disisi lain ada juga siswa-siswi kita yang tidak hafal Pancasila, bahkan lagu kebangsaan pun ketika ditanyakan atau disuruh menyanyikan, banyak yang lupa. “Oleh sebab itulah, maka kita perlu bergandeng tangan bagaimana bisa mengatasi persoalan bangsa, terutama persoalan generasi muda, anak-anak didik kita,” tuturnya.
Dalam pemaparannya yang berjudul “Merawat Nilai Budi Pekerti pada Millineals”, Sumaryono menjelaskan ada beberapa budi pekerti luhur yang diharapkan dapat tumbuh, seperti internalisasi nilai moral dan spiritual dalam kehidupan, rasa kebangsaan dan cinta tanah air, interaksi positif antara peserta didik, guru dan orang tua, interaksi porsitif antar siswa, pengembangan potensi utuh siswa, pemeliharaan lingkungan sekolah yang mendukung iklim pembelajaran, serta pelibatan orang tua dan masyarakat.
Sumaryono yang juga merupakan Sekretaris Program Studi Magister Psikologi Profesi UGM menambahkan bagaimana caranya menanamkan tata nilai kepada generasi muda saat ini, yaitu tidak hanya sekedar diceramahi, atau menjadikan mereka sebagai pendengar saja. “Generasi muda saat ini harus diajak serta terlibat,” ujarnya.
Diakhir pemaparannya, Sumaryono menyimpulkan bahwa etika-moral merupakan pegangan tingkah laku di dalam masyarakat. “Moral menekankan pada cara menekankan sesuatu, sedangkan etika menekankan pada mengapa melakukan sesuatu harus dengan cara tersebut,” pungkasnya. (MDP/RS)