Galeri Investasi Hadir di Kampus D3 Ekonomi UII
Program Diploma Tiga (D3) Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII) bekerjasama dengan PT. Phintraco Sekuritas meresmikan pendirian Galeri Investasi yang bertempat di Gedung D3 Ekonomi, Jl. Kaliurang Km.14,5, Rabu (22/2). Peresmian ditandai dengan penandatanganan naskah kerjasama oleh Direktur Program D3 Ekonomi UII, Dra. Nurfauziah, MM., CFP., QWP, Kepala Pengembangan Wilayah Area I-PT. Bursa Efek Indonesia, Dedy Priyadi dan Direktur Utama PT. Phintraco Sekuritas, Jeffery Hendrik.
Disampaikan Nurfauziah, tujuan dari pendirian Galeri Investasi yakni sebagai wadah dalam menunjang kompetensi mahasiswa terutama bagi mahasiswa yang memiliki keinginan untuk memahami lebih dalam tentang dunia pasar modal. Pendirian Galeri Investasi ini menurutnya juga akan menjadi laboraturium investasi yang dapat digunakan oleh semua Program Studi, bahkan oleh masyarakat umum.
Dra. Nurfauziah menuturkan, pendirian Galeri Investasi penting untuk menghubungkan teori dan praktik. Selain itu adanya galeri ini juga diharapkan dapat menjadi sarana penelitian bagi para dosen dalam mengambil data index dari Bursa Efek Indonesia. Adanya galeri juga bertujuan untuk mendekatkan pasar modal pada masyarakat.
“Dengan berdirinya Galeri Investasi ini diharapkan dapat memberikan dampak dan manfaat tidak hanya untuk internal Program Diploma 3 Ejonomi UII, tetapi juga bagi masyarakat umum yang ingin memanfaatkan Galeri Investasi,” paparnya.
Sementara disampaikan Jeffery Hendrik, dengan pendirian Galeri Investasi dapat menjadi wadah bagi para mahasiswa. Di galeri akan disiapkan real time information melalui streaming. Jadi apa yang dilihat di UII sama halnya dengan yang dilihat oleh para investor pada saat bersamaan. Dari sini dapat belajar bagaimana mekanisme transaksi di Bursa Efek Indonesia dilakukan.
Tujuan pendirian galeri lainnya menurut Jeffery Hendrik adalah sebagai wahana untuk berlatih, yakni melalui profit simulator. Dengan profit simulator bisa melatih apa yang sudah dipelajari untuk dipraktikan. ”Kita bisa tau, bila teori ini kita praktikan efeknya bagaimana, sudah setajam apa analisisnya,” ujarnya.
Di Galeri Investasi menurut Jeffery Hendrik juga tidak ada resiko financial, karena uang yang digunakan bukan uang sesungguhnya. Investasi tidak hanya dipelajari, tetapi bagaimana dipraktikan.
“Untuk memulai investasi saham tidak perlu membutuhkan dana besar, dengan dana Rp 100rb kita sudah bisa belajar menjadi Investor saham,” paparnya.
Sedangkan Dedy Priyadi dalam kesempatannya menyampaikan, dengan adanya galeri investasi tingkat literasi yang ada di Indonesia dari tahun 2015 ke tahun 2016 mengalami peningkatan sekitar 2-3 persen. Bukan saja dari sisi literasi, tetapi juga bagaimana manfaat yang diterima oleh masyarakat. Ia menuturkan, bila dilihat dari bisnis pasar modal yang paling krusial adalah informasi. Karena informasi adalah basis dalam mengambil keputusan bagi para investor.
Galeri investasi menurut Dedy Priyadi juga dapat menjadi pusat call centre point untuk pengembangan informasi maupun juga pasar modal yang ada di seluruh Indonesia. “Manfaat yang dapat kita ambil dari galeri investasi adalah supply SDM. Dan yang kedua adalah terkait pengenalan investasi dipasar modal,” tandasnya.