Pemuda Diminta Berperan Angkat Potensi Lokal
Laboratorium Mahasiswa atau LABMA UII mengadakan rangkaian acara Scientific Fair 2017, yang salah satunya diwujudkan dalam seminar nasional bertajuk “Peran Pemuda dalam Memanfaatkan Potensi Lokal, Untuk Mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs)“ pada Sabtu (11/11) di Auditorium Abdul Kahar Muzakkir UII.
Acara yang dibuka oleh Direktur Direktorat Pengembangan Bakat/Minat dan Kesejahteraan Mahasiswa (DPBMKM), Beni Suranto, ST., M.SoftEng menghadirkan beberapa narasumber antara lain Prof. Aris Ananta, Ph.D,. (Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI), Dr,-Ing M. Abdul Khaliq Arif, M.Sc,. (Duta SDGs Indonesia/ Badan Pengkajian & Penerapan Teknologi), dan Ms. Miyeon Park (United Nation/ Volunteer Programme Officer).
Disampaikan Dr,-Ing M. Abdul Khaliq Arif, M.Sc, Sustainable Development Goals merupakan 17 tujuan dengan 169 capaian yang terukur yang telah ditentukan oleh PBB sebagai agenda dunia pembangunan. “Tujuan yang dicanangkan bersama oleh negara-negara lintas pemerintahan pada resolusi PBB ini diterbitkan pada 21 Oktober 2015 sebagai visi pembangunan dunia hingga tahun 2030 mendatang”, katanya.
Ditambahkan Prof. Aris Ananta, Ph.D, selain pemerintah, non govermental organization (NGO) dan akademisi, peran pemuda tentu sangat dibutuhkan dalam mewujudkan SDGs ini. Dalam hal ini, Indonesia membutuhkan pemuda yang sadar akan pentingnya SDGs. Menurutnya lingkungan kampus dapat menjadi tahap awal bagi para mahasiswa untuk memulai ide ekonomi kreatif dan membuat teknologi pembaharuan yang nantinya dapat berguna bagi bangsa dan negara.
“Tidak hanya pemerintah, pemuda juga harus ikut andil dalam pembangunan negeri tanpa mengorbankan sesuatu di masa yang akan datang. Untuk itu kita harus semangat untuk sama-sama meningkatkan capablity diri demi terwujudnya SDGs ini” tambah Aris Ananta.
Senada Ms. Miyeon Park mengutarakan SDG merupakan satu hal penting yang harus dipahami oleh semua kalangan. Park menyatakan bahwa para mahasiswa dapat berkontribusi untuk mendukung SDG melalui program volunteering baik secara online maupun offline.
Kini sudah banyak NGO yang fokus pada pergerakan SDGs, salah satu yang dinaungi Park adalah Relawan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau lebih dikenal dengan UN Volunteer. Menurutnya, UNV Indonesia telah banyak mendukung dan menyediakan sukarelawan guna meningkatkan kesadaran masyarakat serta mendukung pembangunan kapasitas nasional.
Park juga menyampaikan, relawan adalah kendaraan penting untuk pembangunan berkelanjutan. Relawan di sini dapat berupa tindakan sukarela individu maupun kolektif dengan inisiasi membantu mewujudkan agenda pembangunan tahun 2030.
“Diadakannya seminar ini diharapkan dapat mengajak dan memotivasi seluruh peserta seminar yang hadir untuk ikut andil dalam pembangunan nasional. Semuanya dapat dimulai dengan terlebih dahulu membenah diri, meningkatkan kapabilitas diri dan menikmati setiap proses dalam belajar serta membangun bekerjasama dengan berbagai kalangan”, pungkasnya. (BA)