UII Turut Bangun Pendidikan Kedokteran Forensik
Universitas Islam Indonesia (UII) semakin melebarkan sayapnya dalam hal pengembangan pendidikan termasuk di bidang kesehatan. Hal ini ditunjukkan lewat dukungan UII dalam mengembangkan infrastruktur kesehatan berdaya saing. Seperti dalam hibah UII berupa gedung instalasi forensik dan poliklinik mata kepada Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY. Ini merupakan salah satu usaha nyata untuk memajukan bidang pendidikan kedokteran baik secara skill maupun penelitian.
Kerjasama antara dua institusi, UII dan RS Bhayangkara Polda DIY diresmikan melalui acara penandatanganan MoU antara Rektor UII Nandang Sutrisno, SH., LL.M., M.Hum., Ph. D dan Kapolda DIY Brigjen Polisi Drs. Ahmad Dofiri, M.Si. Selain MoU, dilakukan juga penandatanganan prasasti yang bertempat di RS Bhayangkara Polda DIY pada tanggal 4 Oktober 2017. Peresmian ini juga dihadiri oleh Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Brigjen Polisi dr. Arthur Tampi dan Kepala PT. SMEC.
Disampaikan Nandang Sutrisno, UII membutuhkan ruang lebih untuk mengembangkan pendidikan khususnya dalam bidang kesehatan. “Selain mempunyai visi pengembangan UII, program kerjasama ini juga untuk mendukung ketersediaan tenaga medis forensik yang saat ini masih minim”, katanya. Menurut Nandang Sutrisno, jumlah dokter forensik saat ini masih minim yakni berkisar 300 orang yang tersebar di seluruh Indonesia.
Selain untuk mendukung tenaga medis, program ini juga menjadi salah satu pendorong berkembangnya fasilitas untuk forensik dan poliklinik mata khususnya di RS Bhayangkara. Kerjasama antar 2 institusi diharapkan terus tumbuh, UII melalui Fakultas Kedokteran dan Polda DIY. Gedung forensik dan Poliklinik mata ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas RS Bhayangkara dalam mendukung kinerja institusi Polda DIY dan juga masyarakat.
“Kami sebagai perwakilan dari UII juga menitipkan mahasiswa dan dosen kami yang akan terlibat dalam pengembangan pendidikan secara praktek dan penelitian agar dapat benar-benar bermanfaat bagi institusi maupun masyarakat umum.” Tutur Nandang dalam pidatonya
Hal senada juga disampaikan oleh Kapolda DIY, Brigjen (Pol) Ahmad Dofiri. “Saya berharap ke depannya RS Bhayangkara dapat terus berkembang menjadi RS yang lebih baik. Dokkes Polri kedepannya yang harus berkembang dua hal utama, pelayanan dan juga ciri khasnya yakni instalasi forensik” ungkap Dofiri.
Pada periode ini, RS Bhayangkara telah lulus akreditasi Kementerian Kesehatan dan telah lulus menjadi Rumah Sakit Badan Layanan Umum (BLU) dari Kementerian Keuangan. Melalui perkembangan ini, RS Bhayangkara yang saat ini merupakan RS tingkat 4 akan naik menjadi RS tingkat 3.
Selain itu, Kapolda DIY juga mengungkapkan harapannya agar instalasi forensik tersebut bisa bersifat terbuka, tidak hanya bagi mahasiswa kedokteran UII namun juga dari perguruan tinggi lainnya agar sama-sama bermanfaat.
Ia menilai dalam era persaingan global, setiap institusi tentunya terus meningkatkan kualitasnya terutama di sektor Human Capital. Kerjasama ini akan mendorong tercapainya hal tersebut dengan meningkatkan kualitas serta kuantitas dokter yang ada di lingkungan Polri. (MHH/BKP)