Keikhlasan dan Keteladanan Jadi Modal Kepemimpinan UII Ke Depan

Kepemimpinan sebagai modal penting sebuah universitas untuk maju perlu ditopang oleh nilai-nilai yang luhur. Sebab sejarah membuktikan kepemimpinan yang berjalan tanpa dikawal pedoman nilai, rawan berubah menjadi kepemimpinan yang despotis dan koruptif. Islam mengajarkan bahwa kepemimpinan ibarat amanah yang harus dijalankan dengan penuh keikhlasan mengharap ridho Allah. Di samping itu, pemimpin juga dituntut dapat memberikan keteladanan sehingga menjadi contoh bagi rakyat yang dipimpinnya. Kedua nilai inilah yang selalu diharapkan hadir di setiap wajah kepemimpinan UII.

Sebagaimana disampaikan oleh Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc di hadapan sivitas akademika Rektorat UII pada Selasa (7/2) di Gedung Prof. Dr. Sardjito UII. Didampingi oleh Dr. Abdul Jamil, SH, MH, Dr. Harsoyo bermaksud menyampaikan kata perpisahan kepada segenap dosen dan karyawan Rektorat UII yang selama dua tahun lebih dipimpinnya. Turut hadir dalam kesempatan ini, Wakil Rektor I UII, Dr.-Ing. Ilya Maharika, MA dan Wakil Rektor II UII, Dr. Nur Feriyanto, M.Si.

Disampaikan Dr. Harsoyo bahwa selama dua tahun memimpin UII banyak suka duka yang ia alami. Ia menceritakan sebelum menjadi dosen UII pada awalnya ia bercita-cita ingin menambang emas di Freeport, Papua. Namun, takdir seakan menuntunnya untuk mencurahkan diri di UII. Meski diakuinya ketika itu, UII belum memiliki apa-apa dan bekerja di UII harus dilandasi keikhlasan karena kompensasi finansial yang seadanya. Walaupun demikian ia menganggap itu semua sebagai bagian dari pengabdiannya kepada UII hingga kini.

Salah satu hal yang ingin diwujudkannya yaitu agar sivitas akademika tidak hanya mengejar kehidupan akademik saja namun juga memperkaya hati dengan siraman rohani.

Oleh karena itu, ia aktif mengajak sivitas akademika untuk sholat berjamaah ke masjid. “Sholat jamaah ke Masjid Ulil Albab itu jangan dipandang luar biasa. Yang luar biasa itu, mengaku warga UII tapi seperti biasa saja kalau mendengar adzan dikumandangkan”, ujarnya dengan nada canda.

Senada dengan Dr. Harsoyo, Dr. Abdul Jamil menyampaikan ungkapan terimakasih kepada segenap sivitas akademika atas dukungan moril dan spiritual ketika mereka memimpin UII. Ia berpesan agar segenap sivitas akademika senantiasa menjaga nama baik UII. Sebab kampus ini dibangun dengan susah payah oleh para pendiri bangsa. Mereka mencurahkan segenap harta dan tenaga untuk memajukan pendidikan Islam.

“Pada hakekatnya pimpinan kampus itu seperti pelayan bagi sivitas akademika. Oleh karenanya, pemimpin harus siap melayani manakala dibutuhkan setiap saat. Inilah yang perlu ditanamkan kepada siapapun yang kelak memimpin UII”, pungkasnya.

Selanjutnya, satu per satu hadirin diberi kesempatan menyampaikan kesan pesan dan apresiasinya kepada Dr. Harsoyo dan Dr. Abdul Jamil. Acara ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan dan buku testimoni yang ditulis oleh para karyawan Rektorat.