Program Arsitektur dan Profesi Arsitek UII Peroleh Pengakuan Internasional

Program Arsitektur Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil memperoleh pengakuan internasional setelah dinyatakan terakreditasi oleh Korea Architecture Accrediting Board (KAAB), pada 31 Januari 2017. Raihan ini menempatkannya sebagai Program Arsitektur satu-satunya yang terakreditasi internasional di lingkungan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan yang kedua secara nasional. Akreditasi yang diperoleh akan berlaku selama tiga tahun, yakni sampai Januari 2020 mendatang.

Disampaikan Ketua Program Arsitektur UII, Noor Cholis Idham, P.hD., Jum’at (3/2), capaian ini menjadi suatu hal yang membanggakan bagi sivitas akademika UII. Karena memang tidak banyak Program Arsitektur di Indonesia yang memperolehnya, dan bahkan di dunia sekalipun. ”Sebelumnya, satu tahun yang lalu Program Arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB) memperolehnya dan tahun ini UII berhasil mendapatkannya,” ungkapnya.

Noor Cholis Idham menuturkan, Program Arsitektur UII memilih KAAB karena lembaga ini merupakan lembaga akreditasi internasional yang tergabung dalam Canberra Accord. Dimana Canberra Accord sendiri merupakan persetujuan pendidikan arsitektur dunia yang bersepakat menghimpun beberapa lembaga akreditasi dunia termasuk KAAB. KAAB adalah anggota penandatangan Canbera Accord yang juga merupakan organisasi yang diakui oleh Dewan Validasi Pendidikan Arsitektur UNESCO-UIA (International Union of Architects).

“Selain KAAB, yang tergabung dalam Canberra Accord antara lain lembaga akreditasi pendidikan arsitektur dari negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, Kanada, Cina, Meksiko, yang kesemuanya di bawah naungan UNESCO-UIA,” jelasnya.

Dengan demikian, seperti diungkapkan Noor Cholis Idham, lulusan Program Arsitektur UII diakui secara internasional, yakni dengan program 4+1 tahun. Dijelaskan, empat tahun adalah pendidikan pada jenjang sarjana (S1), dan satu tahun berikutnya adalah program profesi. “Dengan pengakuan ini, para lulusan sudah setaraf dengan institusi negara-negara lain yang lebih maju dan diakui secara internasional di seluruh dunia di bawah Canberra Accord,” paparnya.

Capaian ini menurut Noor Cholis Idham, tentunya berkaitan dengan proses yang telah dilakukan semenjak tahun 2011 yang lalu. Pada tahun itu, program yang saat ini ia pimpin mencari ke mana akan mendapatkan akreditasi internasonal, dan kemudian diputuskan melalui KAAB. Selanjutnya di tahun 2012 Program Arsitektur UII mendirikan Pendidikan Profesi Arsitektur (PPAr) tahun ke lima sebagai prasarat utama pengajuan akreditasi internasional.

”Kurikulum kita sudah sesuai standar internasional yang dievaluasi melalui Student Performance Criteria (SPC) yang ditentukan oleh KAAB, yang tentu saja menginduk ke UIA-UNESCO sebagai institusi arsitektur di dunia di bawah PBB. Jadi baik kurikulum ataupun sarana-prasarana kita mengikuti standar kualitas internasional, termasuk studio arsitektur buka 24 jam yang dilengkapi dengan berbagai laboratorium,” terangnya.

Sementara merespon tantangan ke depan, Noor Cholis Idham menuturkan perlunya meningkatkan kualitas, seperti kualitas pendidikan termasuk pengajarnya juga dalam hal mekanisme kurikulum serta sarana dan prasarana. Selain itu, Program Arsitektur UII juga terus menggalang kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi dari dalam dan luar negeri. “Selain link terjaga dengan baik, Program Arsitektur UII juga mempunyai benchmark,” jelasnya.

Selain itu, Noor Cholis Idham juga menggarisbawahi pasca diberlakukannya pasar bebas yang telah membuka peluang arsitek dari negara lain masuk ke Indonesia. Dengan pengakuan internasional yang diperoleh ini, menurutnya Program Arsitektur UII jutru ingin membentengi hal tersebut dengan para lulusannya yang berkualitas internasional.

Disebutkan Noor Cholis Idham, hal lain yang menjadi keunggulan dan menjadi pertimbangan penilaian KAAB adalah kerjasama Program Arsitektur UII dengan Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI). “Jadi lulusan kita juga memperoleh sertifikasi dari IAI, dan hal ini belum dimiliki oleh universitas yang lain,” tandasnya.