UII Turut Prihatin Maraknya Sikap dan Pemikiran Radikal
Maraknya upaya yang disinyalir sebagai tindakan yang mengarah pada sikap dan pemikiran radikalisme saat ini telah menjadi keprihatinan bersama, tidak terkecuali bagi Universitas Islam Indonesia (UII). Tindakan saling menghujat, menghina, merendahkan dan mengklaim diri paling benar tentunya tidak sesuai dengan jati diri bangsa yang berlandaskan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam dasar negara Pancasila.
Demikian disampaikan Rektor UII, Nandang Sutrisno, SH., LLM., M.Hum., Ph.D. pada acara ramah tamah bersama awak media massa, di Hotel Santika Yogyakarta, Selasa (13/6). Menurutnya, UII sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi di tanah air merasa terpanggil untuk menyatakan sikapnya. Turut hadir dalam acara ini, Wakil Rektor I, Dr.-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI. dan Wakil rektor III, Ir. Agus Taufiq, M.Sc.
Disampaikan Nandang Sutrisno, UII menyambut baik kebijakan pemerintah tentang Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila dalam rangka aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. UII mendukung upaya pemerintah untuk menyusun format baru yang lebih kreatif dalam upaya menyampaikan nilai-nilai luhur Pancasila.
“Dengan format baru sehingga dapat dipahami oleh seluruh elemen bangsa terutama generasi muda. Selain juga dapat dimplementasikan oleh seluruh komponen bangsa guna menciptakan dan menjaga kerukunan di negara yang berbineka tunggal ika,” tuturnya.
Lebih lanjut Nandang Sutrisno menyampaikan, UII mendukung sikap dan komitmen pemerintah untuk tidak mengeluarkan produk pembinaan ideologi Pancasila yang menitikberatkan pada upaya indoktrinasi serta untuk tidak mengulangi kebijakan di masa lalu. Selain itu juga berharap pemerintah melaksanakan penghayatan nilai-nilai Pancasila yang konstruktif.
“Tidak menjadikan kebijakan ini sebagai alat untuk menstigma pihak yang berbeda pendapat dengan pemerintah. maupun kelompok tertentu yang mengklaim pro Pancasila sebagai kelompok yang anti Pancasila,” jelasnya.
Sebagai elemen bangsa dari unsur akademisi seperti disampaikan Nandang Sutrisno, UII mendukung penuh upaya pemerintah untuk mengimplementasikan penghayatan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila, dalam bentuk sikap dan aktivitas akademik. Sebagaimana UII didirikan oleh tokoh-tokoh nasional yang mempunyai latar belakang beragam dan bermufakat untuk mendidik anak-anak bangsa dari berbagai latar belakang suku dan budaya yang beraneka ragam.
“UII tidak pernah menghapuskan mata kuliah Pancasila, baik sesudah atau sebelum dibentuknya Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila. Selain itu, mata kuliah ini juga merupakan bagian dari kurikulum,” imbuhnya.