Tarawih Ala Timur Tengah dan Diskusi Bersama Syaikh Ayman dari Palestina
Takmir Masjid Ulil Albab Universitas Islam Indonesia (TMUA UII) kembali selenggarakan Shalat Tarawih Ala Timur Tengah pada Jum’at (02/06). Shalat Tarawih Ala Timur Tengah ini menghadirkan langsung Syekh Ayman A. A. Alkader dari Palestina. Setelah shalat tarawih usai, dilanjutkan dengan diskusi bersama Syekh Ayman A. A. Alkader dan juga Ustadz Syafruddin Maulana selaku penerjemah dengan topik “Permasalahan Bumi Palestina, Permasalahan Kita Muslim Bersama”.
Dalam diskusi tersebut Syekh Ayman menjelaskan, Palestina didalam Islam adalah didasarkan kepada hal – hal dan ketentuan – ketentuan syariat, baik dari Al – Quran maupun As – Sunnah. Bumi Palestina tidak sebagaimana belahan bumi yang lain, dimana bumi Palestina adalah negeri yang diberkahi oleh Allah swt. Dia adalah negeri yang suci dan ia adalah negeri para nabi yang didalamnya terdapat Masjidil Aqsha. Adapun hal – hal ini didasarkan kepada dalil – dalil dari Al-Qur’an dan Hadist Nabi.
Syekh Ayman menambahkan, “ada beberapa hal yang sebenarnya harus kita ketahui, pada tahun 1946 hanya 5% kaum yahudi yang berada di wilayah Palestina, lalu tahun 1947 sekitar 50% dari wilayah Palestina mampu diduduki Israel dengan melakukan pendudukan pada sebuah perang, dimana sekitar 10.000 jiwa dari kaum muslimin saat itu insyaallah syahid, dan sebagian besar lainnya melakukan migran, mencari suaka, mencari perlindungan di daerah – daerah sekitarnya”.
“Setelah Inggris memberikan persemakmuran dan memberikan lampu hijau kepada bangsa Israel melalui pergerakan zionisnya, akhirnya mereka bisa meduduki 77% wilayah Palestina. Kemudian tahun 2000 hingga saat ini, 95% dari bumi Palestina sudah diduduki oleh bangsa Israel, kecuali Baitul Maqdis didaerah Jerussalem dan satu tempat yang didalamnya tidak ada kaum yahudi sama sekali, mereka sudah tidak sanggup dan mereka menyerah untuk tinggal didalamnya karena setiap hari harus menghadapi umat Islam yang tidak pernah mau berhenti membela bahwa ini adalah tanah kami dan ini adalah bumi suci yang harus dilindungi, itulah yang disebut Jalur Gaza”, ujarnya.
Lebih lanjut Syekh Ayman mengungkapkan, data tekini terkait kondisi umat Islam di bumi Palestina, di Jalur Gaza khususnya, bahwa jumlah penduduknya mencapai 2 juta jiwa, dimana 54% dari jumlah tersebut berada dibawah usia 18 tahun. Persentase kemiskinannya sangat tinggi sekali, yakni 65%, dimana 60% diantaranya sangat bergantung kepada bantuan – bantuan dari seluruh saudara kita termasuk kita saudara muslim yang ada di Indonesia. Kemudian tingkat pengangguran disana juga sangat tinggi, termasuk salah satu tertinggi di dunia, yaitu 60%.
Di akhir pemaparannya, Syekh Ayman mengajak kepada seluruh jamaah untuk tidak tinggal diam melihat kondisi umat Islam di Palestina, Ia mengajak seluruh jamaah untuk membantu dalam bentuk apapun yang dapat dilakukan seperti membantu dalam bentuk memberikan sebagian rizki yang dimiliki.
“Setelah penjelasan ini semoga kita tidak tinggal diam saja, harus ada gerak yang nyata, langkah yang nyata. Maka beliau mengambil teladan seperti Saidina Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab serta Utsman bin Affan, yang mana ketiganya mau memberikan hartanya untuk di jalan Allah swt.” Ujarnya. (MDP)