,

Menyambut Ramadhan, Pimpinan UII Ziarah ke Makam Pendahulu

Datangnya bulan Ramadhan menjadi momen tersendiri bagi sivitas akademika Universitas Islam Indonesia (UII). Menjelang Ramadhan, banyak sivitas akademika yang memanfaatkan waktu tersebut untuk memperkuat nilai-nilai spiritualitas. Salah satunya lewat kegiatan ziarah ke makam para pendiri UII.

Di usianya yang ke-74 tahun, UII terus berkontribusi dalam memajukan pendidikan nasional. Keberhasilan ini tentu tidak lepas dari perjuangan dan pengorbanan para tokoh dan pemimpin terdahulu dalam membangun dan mengembangkan UII sehingga sebesar sekarang.

Ziarah ke makam para tokoh dan pimpinan UII dilaksanakan pada Kamis (25/5). Turut hadir Rektor UII, yaitu Nandang Sutrisno, SH., M.Hum., LLM., Ph.D., Dr., Drs., Nur Feriyanto, M.Si (Wakil Rektor II), Dr. Drs. Muntoha, SH, M.Ag (Direktur DPPAI), serta para pimpinan fakultas, civitas akademika UII lainnya dan para mahasiswa.

Ziarah dilaksanakan di 4 lokasi yang berbeda, salah satunya adalah Taman Makam Pahlawan Yogyakarta, tempat dimakamkannya Prof. Dr. Dr. Sardjito, Rektor UII periode 1963-1970. Diketahui pada masa jabatan beliau UII berkembang menjadi beberapa bidang studi di antaranya, Ekonomi, Hukum, Syari’ah, Tarbiyah, Teknik, Kedoteran dan Farmasi.

Selain menziarahi makam almarhum Sardjito, rombongan juga berziarah ke Taman Makam UGM, tempat dimakamkannya 3 tokoh UII, yaitu Prof. Dr. H. Ace Partadiredja, Prof. Dr. H. Zanzawi Soejoeti, M.Sc., dan Ir. R.H.A Sahirul Alim, M.Sc. Selanjutnya yaitu ke makam rektor pertama UII yaitu, Prof. KH. A. Kahar Muzakkir di Kotagede, Yogyakarta. Dan terakhir ke Makam mantan ketua Presidium dan Rektor UII pada 3 periode berturut-turut (1973-1986) yaitu GBPH. H Prabuningrat yang terletak di Makam Raja-Raja Imogiri. Tempat ini juga merupakan daerah adat yang di dalamnya juga disemayamkan Sultan Hamengkubuwono ke VII, VIII, dan IX.

Rektor UII Nandang Sutrisno, SH., M.Hum., LLM., Ph.D., menyampaikan, UII bisa berkembang besar seperti sekarang tak lepas dari jasa para tokoh pendahulu. Itulah kenapa, keluarga besar UII tak boleh melupakan jasa-jasa para perintis.

Hal senada disampaikan Dr. Drs. Muntoha, SH, M.Ag  selaku Direktur DPPAI, “Ziarah mempunyai maksud mengingat kematian, selain mendo’akan, ziarah khusus ini tentu mempunyai maksud untuk mengingat jasa, sikap dan warisan mereka yang sangat mulia”, ujarnya sesaat sebelum memulai do’a bersama untuk para almarhum.(BA/MHH)

Save