Studium General 6 Angkat Topik Integrasi Islam dan Sains
Fenomena saat ini banyak yang mempersepsikan bahwa Islam (sebagai agama) seolah-olah terpisah dengan ilmu pengetahuan. Seakan ada sekat dimana rasionalitas ilmu pengetahuan tidak bisa menjelaskan atau dijelaskan oleh spiritualitas agama, begitu juga sebaliknya.
Demikian disampaikan Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Nandang Sutrisno, SH., M.Hum., LLM., Ph.D saat membuka kegiatan Kuliah Umum Integrasi Islam dan Sains di Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. Sardjito UII Sabtu (20/5).
Nandang Sutrisno, Ph.D. menjelaskan bahwa seharusnya jika ditelaah lebih lanjut banyak ditemukan ajaran-ajaran Islam yang ternyata menurut sains ilmu pengetahuan sangat bermanfaat dan menjadi masuk akal, dan pada saat itulah ketika rasionalitas dan spiritualitas bisa bertemu.
Agus Purwanto, M.Sc.,D.Sc., selaku pembicara tunggal memaparkan bagaimana seharusnya Al-Quran menjadi sumber inspirasi bagi para mahasiswa dan dosen dalam melakukan penelitian-penelitian. Sains dan teknologi menjadi determinan utama bangsa dan peradaban modern.
“Peradaban ini berkembang sedemikian pesat, menampakkan wajah kehidupan yang begitu gemerlap dan menakjubkan. Meskipun demikian, modernisme juga telah membawa manusia pada kehampaan spiritual, kesenjangan dan berbagai penyakit sosial yang parah dan akut. ini semua karena sains memisahkan diri dari agama, sains bersifat profan, materialis ateistik.” Papar pakar fisika lulusan Jepang tersebut.