Prodi Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (FH UII) menggelar seminar Manajemen Komunikasi Efektif: Mengasah Kemampuan Komunikasi Bisnis di Era Digital pada Selasa (21/5) di Audiovisual Lantai 4 Gedung Fakultas Hukum UII. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada mahasiswa hukum bisnis terkait kemampuan komunikasi efektif di era digital dalam dunia kerja. Hadir sebagai narasumber Bahren Nurdin, S.S., M.A. Read more

Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Islam Indonesia (DPPM UII) menyelenggarakan Workshop dan Klinik Penulisan Jurnal Internasional Bereputasi pada Rabu (22/5), di Ruang Sidang DPPM, Kampus Terpadu UII. Hadir dalam workshop Prof. Jaka Sriyana, S.E., M.Si., Ph.D., dan Prof. Dr. Is Fatimah, S.Si., M.Si., sebagai reviewer. Read more

Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) merupakan salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diikuti oleh mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII). Hingga saat ini, sejumlah 65 mahasiswa telah menjadi penerima beasiswa (awardee) IISMA di 35 perguruan tinggi luar negeri (PTLN) di 36 negara.

Dalam rangka meningkatkan kapasitas awardee, Direktorat Kemitraan/Kantor Urusan Internasional (DK/KUI) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar “UII IISMA Gathering” pada Rabu (22/5). Acara yang dihadiri baik oleh awardee IISMA 2024 maupun alumni IISMA 2021-2023 tersebut digelar di Ruang Audiovisual, Gedung GBPH Prabuningrat, Kampus Terpadu UII, Kaliurang.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Kemitraan & Kewirausahaan, Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D., memberi ucapan selamat kepada para mahasiswa yang dinyatakan diterima sebagai awardee. Menurutnya, kesempatan belajar keluar negeri merupakan pengalaman yang dapat mengubah hidup (life-changing experience).

“Anda belajar budaya baru. Karena memang tujuan dari program IISMA ini tidak hanya kuliah ya, tapi yang lebih penting di situ adalah ada dimensi belajar budaya. Jadi cross-cultural learning yang ini tentu akan menambah kapasitas Anda dalam menghadapi perbedaan,” tuturnya.

Di samping itu, Dr. Wing juga berpesan bahwa para awardee tidak hanya berperan sebagai individu, namun juga wakil Indonesia. Awardee pula diharapkan dapat menyiapkan diri dengan wawasan soal Indonesia yang menjadi kelak bekal ketika berkomunikasi sebagai warga global.

Behavior Anda itu akan dilihat oleh mereka. Jadi ini mungkin yang penting untuk Anda antisipasi, bahwa posisi Anda tidak hanya mahasiswa biasa, tapi duta Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan diri, pengetahuan mengenai Indonesia. Jangan kaget kalau tidak banyak yang tahu,” ujarnya.

Pada 2024, sejumlah 17 mahasiswa berhasil menjadi penerima beasiswa IISMA, baik dari skema Reguler maupun Co-Funding. Dalam paparannya mengenai rencana dan persiapan IISMA di UII, Direktur DK/KUI, Dr.rer.nat. Dian Sari Utami, S.Psi., M.A., menerangkan bahwa setiap awardee mesti mengoptimalkan kesempatan belajarnya di luar negeri dengan berjejaring.

“Dari 36 negara ini, itu bisa dimanfaatkan untuk membangun jejaring. Jadi membangun hubungan baik dengan KUI di sana juga teman-teman. Nanti kalau adik-adik melaksanakan program IISMA, itu tidak cukup bergaulnya dengan teman-teman IISMA saja, walaupun belum kenal,” ujarnya.

Kesempatan melatih kesadaran multikultural (multicultural awareness) dan meningkatkan kompetensi (competence development) menjadi sejumlah poin yang ditekankan bagi awardee selama mengikuti program. Selain itu, Dr. Dian juga mengingatkan para awardee agar menjaga sikap selama menjalankan kegiatan.

“Mohon dilihat-lihatlah begitu, ya. Teman-teman masih sekolah, maksudnya masih studi, ini fokus dengan studinya. Ke sana mau ngapain, niat dan tujuannya harus jelas, kembali akan seperti apa, apa yang mau dibawa,” pesan Dr. Dian.

Selain perkenalan Divisi Mobilitas Internasional DK/KUI, acara juga diiringi dengan diskusi antara awardee dan alumni terkait IISMA di UII. Beberapa topik yang diangkat di antaranya mengenai networking, community engagement, IISMA Coaching, serta website portofolio IISMA UII. (JRM/AHR/RS)

Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (FH UII) mengadakan Pelatihan Hukum Negosiasi dan Mediasi dalam Penyelesaian Sengketa Hak Kekayaan Intelektual (HKI) pada Selasa hingga Rabu (21-22/05). Hadir tiga pemateri yang berasal dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM Indonesia (Kemenkumham RI), yaitu Ruslinda Dwi Wahyuni, S.S., M.Si., LL.M., Erlan Nopri, S.H., M.Hum., C.L.A., C.R.A., dan R. Syaifullah Hadiyanto S, S.H., M.Kn. Read more

Di tengah merosotnya demokrasi dan memudarnya peran agama di Indonesia dan sejumlah negara, Universitas Islam Indonesia (UII) meluncurkan Pusat Studi Agama dan Demokrasi, pada Rabu (22/5). Peluncuran ditandai dengan pemukulan 26 kentongan oleh sejumlah tokoh di Auditorium Gedung Sardjito, Kampus Terpadu UII. Selain sebagai tanda lahirnya Pusat Studi Agama dan Demokrasi, pemukulan 26 kentongan sekaligus merupakan peringatan penting untuk terus merawat dan menjalankan agenda reformasi yang kini bertepatan dengan 26 tahun usia reformasi, sejak 21 Mei 1998.

Read more

Pendirin Pusat Studi Agama dan Demokrasi Universitas Islam Indonesia (PSAD UII) mendapat dukungan dari Sejumlah Tokoh. Keberadaan PSAD merupakan hasil kolaborasi antara UII dengan MMD Initiative yang memiliki komitmen dan kontribusi dalam pemecahan masalah peran agama dalam harmoni kehidupan demokrasi Indonesia. Pusat studi yang diluncurkan pada Rabu (22/5) di Gedung Sardjito Kampus Terpadu UII ini diharapkan dapat mendukung terwujudnya visi UII yang berilmu amaliah dan beramal ilmiah. Read more

Kita semua menjadi saksi, bahwa dalam beberapa tahun terakhir, praktik berbangsa dan bernegara di Indonesia, mengalami tantangan berat. Episode praktik bernegara, terutama menjelang pemilihan umum, telah memancing kegaduhan yang luar biasa. Suara kritis banyak intelektual lintaskampus saling menguatkan. Suara kritis itu didelegitimasi dan tidak didengarkan dengan serius.

 

Pembajakan demokrasi

Kita perlu menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa pembajakan terhadap demokrasi tidak lagi dengan cara kekerasan, penggunaan militer, atau kudeta. Pasca Perang Dingin, di banyak negara, kemunduran demokrasi justru dilakukan oleh pemerintahan terpilih. Demokrasi dibunuh oleh anak kandungnya sendiri. Kemunduran demokrasi bahkan dimulai dari bilik pemungutan suara ketika pemilu (e.g. Guriev & Treisman, 2022; Levitsky & Ziblat, 2018).

Melalui pendirian Pusat Studi Agama dan Demokrasi Universitas Islam Indonesia, kami ingin melantangkan pesan dan mengedukasi publik bahwa pembajakan demokrasi dapat dilakukan dengan modus operandi baru yang mengelabui, dan karenanya kesadaran baru perlu ditumbuhkan. Praktik bernegara yang berlangsung bisa jadi terlihat legal karena disahkan dengan peraturan dan bahkan upaya tersebut dikesankan sebagai upaya meningkatkan demokrasi.

Dalam bahasanya Levitsky dan Ziblat (2018) dalam bukunya How Democracies Die, “Autokrat terpilih memelihara bungkus demokrasi, tetapi menggerogoti substansinya.”

Kesan itu digaungkan dengan menguasai narasi publik dan memutarbalikkan fakta. Inilah yang oleh Guriev dan Triesman (2022) disebut sebagai kemunculan autokrat informasi (informationoal autrocrat) yang kemudian digantinya istilah tersebut dengan diktator pemutarbalik fakta (spin dictator).

Mereka adalah para pencabut ruh demokrasi yang sejati, meski label demokrasi tetap dipakai karena mereka berpura-pura bersikap demokratis. Diktator jenis ini tidak menebar teror dan kekerasan. Diktator varian ini bahkan dicintai dan tidak ditakuti karena mereka populer dan menggunakan beragam sumber daya untuk mengkonsolidasi kekuasaan. Mereka juga menghindari represi kekerasan secara terbuka.

Dalam iklim demokrasi seperti ini, media masih menulis tetapi sejatinya mereka telah terbeli atau ditekan supaya melakukan sensor internal. Warga negara masih terus memberikan kritik kepada pemerintah, tetapi suara mereka tidak didengar dan dijadikan konsiderans dalam pengambilan kebijakan (e.g. Levitsky dan Ziblat, 2018).

 

Kebajikan moral

Kampus sebagai bagian masyarakat sipil merasa terpanggil untuk terus menyelamatkan dan menguatkan demokrasi di Indonesia. Masyarakat sipil di Indonesia harus tetap kuat. Menurut Acemoglu dan Robinson (2019:) dalam bukunya The Narrow Corridor: “Kebebasan akan muncul dan berkembang jika negara dan warga kuat. Negara yang kuat diperlukan untuk mengendalikan kekerasan, menegakkan hukum, dan menyediakan layanan publik yang memberdayakan. Di sisi lain, warga yang kuat dibutuhkan untuk mengontrol dan mengekang negara. Intelektualisme yang tumbuh di kalangan warga, terutama kaum terpelajarnya, adalah salah satu upaya menguatkan warga.”

Karenanya, ruh dari demokrasi harus diselamatnya supaya tidak mati sia-sia dan gentayangan menghantui kita semua. Apa ruhnya? Jika kita lihat “kitab kuning” (turats) demokrasi besutan Plato (2012), yang terekam dalam buku The Republic yang ditulis pada 360 S.M., negara ideal dibangun atas empat hal: kebijaksanaan, keberanian, disiplin diri, dan keadilan. Bahkan bagian awal buku ini yang merekam diskusi antara Socrates dengan para sahabat dan muridnya adalah tentang keadilan.

Salah satu pesan penting buku ini adalah bahwa kebajikan moral (moral virtue) sangat penting dalam menjalankan demokrasi. Agamanya bisa menjadi salah satu rujukan kebajikan moral.

Tanpa kebajikan moral, demokrasi akan cenderung menjadi pengaturan oleh gerombolan yang tidak berpendidikan, dengan para politisi yang menggiring para pemilih untuk menyampaikan apa ingin mereka dengar untuk tetap menjaga kekuasaan. Bagi Plato, kebajikan moral hanya muncul dari pengetahuan atau pendidikan.

Demokrasi bagi Plato merupakan bentuk negara yang paling adil. Secara indah, negara seperti ini: “… bagaikan jubah bersulam yang ditaburi berbagai jenis bunga. Dan hanya kaum perempuan dan anak-anak yang berpikir bahwa keragaman warna adalah sesuatu yang paling menawan, sehingga banyak laki-laki yang menganggap negara ini, yang dipenuhi dengan akhlak dan karakter manusia, akan tampak sebagai negara yang paling adil.” (Plato, 2012).

Sekali lagi terima kasih untuk para penasihat, tim ahli, kepala dan semua tim Pusat Studi Agama dan Demokrasi. Kita semua berharap, pusat studi ini dapat memantapkan eksistensinya untuk berandil dalam menyelamatkan dan merawat demokrasi di Indonesia.

 

Referensi

Acemoglu, D., & Robinson, J. A. (2020). The narrow corridor: States, societies, and the fate of liberty. Penguin.

Guriev, S., & Treisman, D. (2022). Spin dictators: The changing face of tyranny in the 21st century. Princeton University Press.

Levitsky, S., & Ziblatt, D. (2018). How democracies die. Crown.

Plato (2012). The republic. Terjemahan Benjamin Jowett. Capstone.

Sambutan pada Peluncuran Pusat Studi Agama dan Demokrasi Universitas Islam Indonesia, 22 Mei 2024

 

Pusat Studi Agama dan Demokrasi Universitas Islam Indonesia

Kepala: Prof. Masduki

Penasehat:

  1. Prof. Dr. Moh. Mahfud MD
  2. Dr. Halim Alamsyah
  3. Dr. Suparman Marzuki
  4. Dr. Erwin Moeslimin Singajuru
  5. Asmai Ishak, Ph.D.
  6. Butet Kertarejasa

Tim ahli, a.l.:

  1. Dr. Sukidi
  2. Dr. Ari Yusuf Amir
  3. Prof. Dr. Edy Suandi Hamid
  4. Hamid Basyaib, S.H.
  5. Prof. Dr. Ni’matul Huda
  6. Yanuar Nugroho, Ph.D.

 

Program Studi Profesi Arsitek (PPAr) Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia (FTSP UII) meluluskan 19 arsitek baru. Pada angkatan ke-13 ini, sebanyak 14 arsitek berhasil lulus dengan predikat cumlaude dan 5 arsitek dengan predikat sangat memuaskan. Para arsitek lulusan UII tersebut secara resmi diambil sumpah pada Sabtu (18/5) di Auditorium Gedung KH. Mohammad Natsir, kampus terpadu UII. Read more

Universitas Islam Indonesia (UII) dipilih sebagai salah satu lokasi penyelenggaraan program Dukcapil Goes to Campus. Program yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) bertujuan untuk melayani dan membantu masyarakat dalam aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD). Kegiatan yang dilaksanakan pada Jum’at (17/5) di Gedung Sardjito ini diperuntukan bagi dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa UII. Read more

Memperingati Hari Perpustakaan Nasional TEDxUII menggelar acara Literacy Journey at Pusreng: Book Party pada Jumat (15/5) di selasar Gedung Mohammad Hatta Kampus Terpadu UII. Acara tersebut diikuti oleh 30 peserta dari berbagai fakultas di UII. Read more