Guna mendukung penulisan artikel ilmiah populer bagi para dosen, Bidang Humas Universitas Islam Indonesia (UII) melaksanakan Workshop Menulis Artikel Ilmiah Populer Islam, Sains, Teknologi, dan Perubahan Sosial bagi para dosen. Acara ini merupakan salah satu implementasi kerja sama dengan The Conversation Indonesia (TCID). Pemateri acara, yakni Ika Krismantari dan Nurul Fitri Ramadhani merupakan tim editor TCID, platform yang menyajikan berita dan analisis independen dari akademisi dan komunitas peneliti. Bertempat di Ruang Audiovisual, Lantai 2 Perpustakaan Gedung Mohammad Hatta pada Selasa (21/3), ke-25 peserta mengikuti acara dari pagi hingga sore hari.

Read more

Menyikapi pesatnya kemajuan teknologi, Kompas Group (KG) Media menyelenggarakan acara Gagas RI ke-2 bertemakan “Perkembangan Teknologi dan Artificial Intelligence serta Konsekuensinya bagi Peradaban dan Kemanusiaan Kita Hari Ini dan Masa Depan”. Acara yang digelar pada Senin (20/3) di Studio 1 Kompas TV tersebut menghadirkan Dr. Karlina Supelli, seorang filsuf dan astronom sebagai narasumber, serta Rektor Universitas Islam Indonesia (UII)  Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., sebagai panelis.

Read more

Dalam rangka memperdalam esensi bulan Ramadan, Universitas Islam Indonesia (UII) bersama Magister Farmasi UII mengadakan webinar kajian spesial Ramadan bertajuk “Al-Quran dan Sains Modern”. Webinar keislaman yang diadakan secara daring tersebut berlangsung pada Rabu (20/3) dan menghadirkan Rektor UII Prof. Fathul Wahid, S.T., M. Sc., Ph.D., sebagai narasumber. Kajian ini ditujukan kepada masyarakat UII dan terbuka untuk umum melalui kanal Youtube dan Zoom Meeting serta dihadiri oleh lebih dari 340 peserta. Turut hadir untuk membuka sekaligus memberi sambutan, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UII Prof. Riyanto, S.Pd., M.Si., Ph.D.

Read more

Universitas Islam Indonesia (UII) memperluas jejaring internasionalnya melalui kegiatan Asia Pacific Association for International Education (APAIE) pada tanggal 13-17 Maret 2023 yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 55 negara dengan kegiatan meliputi workshop dan pameran pendidikan internasional. Delegasi UII hadir di APAIE 2023 dengan dipimpin oleh Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, Ph.D bersama Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D (Wakil Rektor Bidang Kemitraan dan Kewirausahaan), Dr.rer.nat. Dian Sari Utami, S.Psi., M.A. (Direktur Kemitraan/Kantor Urusan Internasional), Dr. Joni Aldilla Fajri, S.T., M.Eng. (Kepada Divisi Kemitraan Internasional), dan Nihlah Ilhami, S.Pd. (Kepala Divisi Mobilitas Internasional).

Read more

BangkokUniversitas Islam Indonesia (UII) expanded its international network through its participation at the Asia-Pacific Association for International Education (APAIE) that took place in Bangkok, Thailand, on 13-17 March 2023. Read more

Kabar baik di paruh waktu awal tahun 2023, Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan acara Wisuda Doktor, Magister, Sarjana, dan Diploma Periode IV Tahun Akademik 2022/2023, pada Sabtu (18/03), di Auditorium Abdul Kahar Mudzakkir, Kampus Terpadu UII. Wisudawan yang hadir sebanyak 622 lulusan, dengan rincian 11 ahli madya, 506 sarjana, 99 magister, dan 6 doktor. Hingga saat ini, UII telah menghasilkan lebih dari 110.000 lulusan yang tersebar di dalam negeri hingga mancanegara.

Read more

Universitas Islam Indonesia (UII) terus meluaskan sayap dan merawat kerja sama dengan berbagai mitra strategis di tingkat internasional. Hal ini nampak dalam acara Partners Gathering di Sheraton Grande Luxury Sukhumvit Bangkok pada Rabu (15/3). Acara yang diadakan oleh Direktorat Kemitraan/Kantor Urusan Internasional UII itu dihadiri 49 mitra yang terdiri dari badan pemerintah, universitas, lembaga pendidikan, dan industri.

Read more

Hanya kepada Allah Yang Maha Pemberi Keamanan, setinggi syukur kita panjatkan, setulus pengabdian kita tunaikan. Terlalu banyak nikmat yang sudah Allah limpahkan, sehingga kita tak mungkin membilangkan. Kita semua berkumpul di sini juga karena Yang Maha Melapangkan berkenan.

Kapada Rasulullah Muhammad, selawat dan salam kita sanjungkan. Melaluinya, risalah untuk kebaikan manusia diberikan. Kepadanya, kita semua bercermin tanpa sungkan. Ikhtiar terbaik untuk itibak kita lakukan. Syafaatnya kita nantikan di Hari Kemudian.

Untuk itu, saya, atas nama keluarga besar UII menyampaikan selamat untuk semua wisudawan dan keluarganya. Menuntaskan sebuah misi tidaklah terjadi begitu saja. Ada ikhtiar terbaik yang didedikasikan. Tidak semuanya berjalan dengan lancar. Kadang ada aral yang melintang. Tetapi, alhamdulillah, dengan semangat pantang menyerah yang dilengkapi dengan dukungan dan kiriman doa tak lelah, semua berakhir dengan indah.

Di momen ini, karenanya jangan lupa mengucap syukur kepada Zat Yang Maha Pemurah. Insyaallah, syukur akan menjadikan nikmat berlipat dan bertambah. Sebaliknya, kufur nikmat akan menjadikan kita menjadi manusia rendah.

Setelah wisuda, perjalanan baru menunggu Saudara. Inilah saatnya Saudara meneguhkan kiprah di tengah masyarakat.

 

Humor yang memudar

Selalu asah dan tambah kecakapan Saudara. Apa yang sudah Saudara kuasai sampai hari ini, insyaallah akan menjadi modal awal untuk berkontribusi dengan beragam peran. Tapi ingat, lingkungan berubah, tuntutan bertambah.

Untuk menjamin relevansi keberadaan Saudara dan untuk memastikan kontribusi terbaik, pilihannya tidak banyak. Salah satunya adalah dengan terus belajar. Dari beragam sumber, dengan berbagai cara.

Sangat mungkin, suatu saat di masa depan yang tidak terlalu jauh, kecakapan yang kita punya akan tidak relevan lagi. Ketika itu terjadi, kita dituntut berani melupakan apa yang sudah kita pelajari (unlearn) karena sudah tidak relevan dan menggantinya dengan kecakapan baru (relearn) yang dibutuhkan.

Meski demikian, jangan sampai Saudara mengganggap masa depan itu mengerikan. Selama kita menjadi pembelajar sejati, kita harus menjemput masa depan dengan suka cita dan penuh keyakinan. Saudara adalah para pemimpin masa depan.

Ketika ketidakpastian menjadi satu-satunya yang pasti di masa depan, maka kita perlu melihatnya dengan perspektif yang positif yang lebih rileks.

Kita mulai dengan audit humor. Kapan Saudara tertawa lepas terakhir kali? Apakah kemarin, pekan lalu, bulan lalu, atau bahkan lupa entah kapan.

Karenanya, izinkan saya, di kesempatan ini, mengajak Saudara untuk membahas humor. Jangan skeptis dahulu. Humor adalah urusan serius. Salah satu buktinya, Stanford’s Graduate School of Business menawarkan sebuah matakuliah bertajuk “Humor: Serious Business.

Humor pun diteliti dengan serius. Salah satu temuannya riset itu mengejutkan. Ternyata, selera humor (sense of humor) menurun sejalan dengan bertambahnya umur. Salah satunya indikasinya adalah senyum atau tertawa. Survei yang dilakukan oleh Gallup terhadap 1,4 juta secara global menemukan bahwa bertambahnya umur menjadikan kita semakin jarang tersenyum atau tertawa.

Anak umur empat tahun dapat tertawa sebanyak 300 kali dalam sehari. Bandingkan dengan yang berumur 40 tahun. Mereka tertawa sebanyak 300 kali, tetapi dalam 2,5 bulan (Aaker & Bagdonas, 2021).

 

Manfaat humor

Selingan humor sehat dalam kadar yang pas untuk menjaga emosi positif akan sangat bermanfaat di tempat kerja dan juga di tempat interaksi sosial lainnya.

Pertama, selera humor bisa meningkatan kuasa (power) seseorang, karena akan meningkatkan persepsi terhadap status dan kecerdasan, mempengaruhi perilaku dan pengambilan kepuusan, serta menjadikan ide lebih mudah diingat (Aaker & Bagdonas, 2021).

Penelitian menemukan bahwa pimpinan yang mempunyai selera humor dipandang 27% lebih memotivasi dan dikagumi, dibandingkan dengan yang tidak (Decker, 1987). Bawahan juga 15% lebih tertarik untuk melibatkan diri. Tim pimpinan yang humoris juga dua kali lebih baik dalam memecahkan tantangan kreativitas, yang ujungnya adalah kinerja yang membaik.

Kedua, selera humor juga meningkatkan hubungan (bond) karena mempercepat rasa percaya dalam membangun hubungan dan membuat kita lebih puas dengan hubungan yang terjalin sejalan dengan waktu (Aaker & Bagdonas, 2021).

Tertawa bersama ternyata juga mempercepat kedekatan dan kepercayaan (Gray et al., 2015). Hal ini akan menjadikan mereka yang sering berbagi kebahagiaan bersama menjadi sahabat dekat. Sahabat dekat di tempat kerja ternyata mempengaruhi kinerja. Salah satu penjelasannya adalah bahwa gaji bukan satu-satunya alasan seseorang bersemangat dalam bekerja. Demikian temuan penelitian Gallup (Maan, 2018), sebuah lembaga konsultan manajemen besar dunia. Sebagai contoh, menurut penelitian tersebut, perempuan yang menyatakan mempunyai sahabat dekat di kantor cenderung dua kali lebih termotivasi dalam bekerja dibandingkan yang tidak.

Senyum ternyata juga dapat meningkatkan kepercayaan orang lain sebanyak 10% (Scharlemann et al., 2001). Karenanya, humornya seorang penjual dapat meningkatkan keinginan konsumen untuk membeli sebesar 18% (O’quin & Aronoff, 1981).

Perasaan bahagia juga bisa diindikasikan dengan senyuman. Penelitian menemukan bahwa wajah yang tersenyum juga lebih lama diingat dibandingkan dengan yang marah. Kalau melihat orang marah, kita akan bertanya: mengapa dia marah ke saya? Tetapi, kalau melihat orang tersenyum, pertanyaan kita adalah: siapa dia? (Shimamura et al., 2006). Anda mau diingat oleh orang lain lebih lama dan dengan perasaan bahagia? Tersenyumlah.

Ketiga, selera humor juga meningkatkan kreativitas (creativity). Humor akan membantu kita menghubungkan berbagai hal yang terlewat dan menjadi kita lebih merasa aman menyampaikan ide-ide tidak konvensional dan yang berisiko (Aaker & Bagdonas, 2021).

Ternyata, selain memberikan perasaan bahagia, senyum juga bisa membuat orang meningkatkan kemampuan berpikir secara holistik (Johnson et al., 2010). Orang yang tersenyum akan melihat konteks secara lebih utuh dibandingkan yang tidak.

Keempat, selera humor juga membuat resiliensi (resilience) kita semakin baik atau “tahan banting”. Humor akan menguransi momen stren dan juga membuat kita lebih mudah bangkit dari keterpurukan (Aaker & Bagdonas, 2021).

Sebuah studi menemukan bahwa orang yang tertawa lepas secara ikhlas ketika menceritakan orang-orang terkasihnya mempunyai 80% lebih sedikit kemarahan dan 35% lebih sedikit stres, dibandingkan dengan mereka yang tertawanya tidak ikhlas atau tidak tertawa sama sekali (Keltner & Bonanno, 1997).

Tertawa juga terbukti meningkatkan aliran darah dan relaksasi otot (Miller & Fry, 2009). Orang yang suka humor mempunyai risiko kematian dari serangan jantung dan infeksi yang lebih rendah. Ini didasarkan pada studi selama 15 tahun di Norwegia (Romundstad et al., 2016).

Ujungnya, orang yang suka tersenyum sebagai tanda perasaan bahagia ternyata lebih panjang umurnya selama tujuh tahun dibandingkan dengan mereka yang suka marah (Abel & Kruger, 2010).

Kita akhiri diskusi soal humor di sini. Sekarang saatnya melakukan audit humor kembali.

Kita tidak harus pintar melucu, tetapi cukup punya selera humor: bisa tersenyum ikhlas atau bahkan tertawa lepas ketika ada yang lucu memapar kita.

Sambutan pada acara wisuda Universitas Islam Indonesia pada 18 Maret 2023.

Referensi

Aaker, J., & Bagdonas, N. (2021). Humor, Seriously: Why Humor Is a Secret Weapon in Business and Life (And how anyone can harness it. Even you.). Currency.

Abel, E. L., & Kruger, M. L. (2010). Smile intensity in photographs predicts longevity. Psychological Science, 21(4), 542-544.

Decker, W. H. (1987). Managerial humor and subordinate satisfaction. Social Behavior and Personality: An International Journal15(2), 225-232.

Gray, A. W., Parkinson, B., & Dunbar, R. I. (2015). Laughter’s influence on the intimacy of self-disclosure. Human Nature26(1), 28-43.

Johnson, K. J., Waugh, C. E., & Fredrickson, B. L. (2010). Smile to see the forest: Facially expressed positive emotions broaden cognition. Cognition and Emotion, 24(2), 299-321.

Keltner, D., & Bonanno, G. A. (1997). A study of laughter and dissociation: distinct correlates of laughter and smiling during bereavement. Journal of Personality and Social Psychology73(4), 687.

Maan, A. (2018). Why we need best friends at work. Tersedia daring di https://www.gallup.com/workplace/236213/why-need-best-friends-work.aspx

Miller, M., & Fry, W. F. (2009). The effect of mirthful laughter on the human cardiovascular system. Medical hypotheses73(5), 636-639.

O’quin, K., & Aronoff, J. (1981). Humor as a technique of social influence. Social Psychology Quarterly44(4), 349-357.

Romundstad, S., Svebak, S., Holen, A., & Holmen, J. (2016). A 15-year follow-up study of sense of humor and causes of mortality: The Nord-Trøndelag Health Study. Psychosomatic Medicine78(3), 345-353.

Scharlemann, J. P., Eckel, C. C., Kacelnik, A., & Wilson, R. K. (2001). The value of a smile: Game theory with a human face. Journal of Economic Psychology, 22(5), 617-640.

Shimamura, A. P., Ross, J. G., & Bennett, H. D. (2006). Memory for facial expressions: The power of a smile. Psychonomic Bulletin & Review, 13(2), 217-222.

Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan Uji Publik Calon Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) periode 2023–2025 pada Rabu (15/03) secara daring melalui Zoom Meeting dan live YouTube. Pembentukan Satgas PPKS ini adalah ikhtiar UII dalam memberantas kasus kekerasan seksual di lingkungan pendidikan sesuai Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi.

Read more

Universitas Islam Indonesia (UII) menaruh komitmen besar untuk mewujudkan lingkungan kampus yang aman dan terbebas dari segala tindak kekerasan seksual. Komitmen tersebut nampak dalam pelaksanaan Uji Publik Calon Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) yang berlangsung secara daring pada Rabu (15/03). Uji publik ini diikuti 17 peserta yang terdiri dari 5 dosen, 7 tenaga kependidikan, dan 5 mahasiswa. Acara juga disaksikan segenap warga kampus dan masyarakat umum.

Read more